Virus Corona
Saking Sibuk Hadapi Ribuan Pasien Virus Corona, Tim Medis Sampai Gunakan Popok, Beberkan Alasan Lain
Saking sibuknya merawat para pasien Virus Corona, tim medis bahkan tak sempat untuk sekedar buang air di toilet.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah Rumah Sakit di Wuhan, China disibukan dengan membludaknya pasien Virus Corona.
Saking sibuknya merawat para pasien, tim medis bahkan tak sempat untuk sekedar buang air di toilet.
Dilansir oleh South China Morning Post pada Senin (27/1/2020), tim medis sampai harus mengenakan popok.
• Lembaga Kesehatan China Pastikan Virus Corona dari Satwa Liar, Sampel dari 22 Kios dan Truk Sampah
Para tim medis rela mengabaikan hal-hal penting demi memastikan bahwa pasien menerima perawatan medis yang tengah mereka butuhkan.
Sedangkan, situasi di rumah-rumah sakit Wuhan China kini semakin dramatis dengan adanya wabah tersebut.
Dilaporkan oleh The Washington Post, tim medis sampai menggunakan popok bukan hanya karena mereka tidak memiliki waktu.
Selain itu, popok berguna agar mereka tidak perlu ribet melepas alat dan pakaian pelindung.
Hal itu juga menghindari adanya robekan alat dan pakaian pelindung ketika dilepas.
Sedangkan, jika robek sedikit saja maka Virus Corona akan mudah masuk.
• Update Jumlah Korban Tewas Virus Corona di China Capai 81 Orang, Tercatat Lebih dari 2.700 Kasus
Seorang Dokter dari Rumah Sakit Union Wuhan mengatakan, kini pihaknya mengalami kekurangan pakaian pelindung.
Sehingga, kini tim medis sangat berhati-hati dengan pakaian pelindung yang tersisa.
"Kami tahu bahwa pakaian pelindung yang kami kenakan bisa menjadi yang terakhir yang kami miliki, dan kami tidak bisa membuang apa pun," ujar seorang dokter yang tidak diketahui namanya itu.
Sementara, sorang terapis di Beijing bernama Candice Qin mengatakan, ada seorang dokter yang kini telah mengisolasi diri di apartemen.
Dokter tersebut telah tertular Virus Corona dari pasiennya.
Ungkapan Perasaan Para Perawat Hadapi Virus Corona
Perawat di Wuhan China mengungkapkan perasaannya soal merawat ratusan pasien Virus Corona.
Banyak pekerja kesehatan berjuang dengan rasa takut demi membantu orang lain.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube South China Morning Post pada Minggu (26/1/2020), seorang Asisten Perawat, di Jinyintan Hospital bernama Zhu Tinigxuan mengakui dirinya awalnya takut.
• Viral Video Dokter Nangis dan Teriak Tangani Korban Virus Corona: Saya Ingin Bertahan Hidup Juga
"Kami semua masih muda di dalam lubuk hati kamu yang paling mungkin kami merasa hilang, takut dan khawatir, bahkan keluarga kami juga merasa begitu," kata Zhu.
Namun, dia merasa aman selama menggenakan pakaian Hazmat yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Tetapi selama kami mengenakan seragam, kami tidak khawatir lagi," lanjutnya.
Sementara itu, Perawat intensif unit, Jiang Wei mengatakan, dirinya bekerja keras dan berusaha tidak mengeluh pada siapapun.
Di bawah kerja keras kami merasa bahwa kami mampu mengatasi kelelahan dan kami tidak mengeluh kepada siapa pun.
"Di bawah kerja keras kami merasa bahwa kami mampu mengatasi kelelahan dan kami tidak mengeluh kepada siapa pun," kata Jiang Wei.
Jiang Wei mengatakan, dirinya hanya menceritakan keluh kesahnya pada anggota keluarganya.
• Ilmuwan China Klaim Berhasil Isolasi Virus Corona, tapi Vaksin Baru Bisa Digunakan 2-3 Tahun Lagi
"Hanya anggota keluarga kami yang tahu betapa sulitnya ini bagi kami," lanjutnya.
Karena bukan orang lokal, tiap hari Jiang Wei mengaku berkomunikasi dengan orang tuanya melalui sambungan telepon.
Keluarga sering merasa khawatir dengan pekerjaannya menangani pasien virus Corona ini.
"Karena saya bukan orang lokal, orang tua saya tidak ada di sini
Jadi kami berbicara di telepon atau melalui panggilan video setiap hari."
"Mereka khawatir dengan kondisi kerja kami di sini," jelas Jiang Wei.
Jiang Wei mengatakan, keluarganya semakin khawatir dengan pemberintaan media setiap harinya.
Namun, ia selalu menegaskan pada keluarganya bahwa mereka baik-baik saja.
"Dan semakin khawatir ketika mereka melihat berita harian."
"Saya selalu mengatakan tidak apa-apa, karena kami memiliki perlindungan yang baik," ujar Jiang Wei.
Meski demikian, Jiang Wei mengatakan dirinya sebenarnya sangat ketakutan.
"Sebenarnya saya hanya mengatakan itu untuk memberi mereka ketenangan pikiran."
"Kami sebenarnya takut dan khawatir," ucap wanita berambut panjang tersebut.

• 12 Mahasiswa Aceh di Wuhan China Terisolasi karena Virus Corona, Kini Tengah Alami Krisis Makanan
Jiang Wei mengatakan, hal yang terus membuatnya berjuang lantaran terus mengingat misinya sebagai perawat.
"Tetapi selama kita bertugas, rasa misi kita sendiri mendukung kita dalam melakukan pekerjaan kita," kata dia.
Lihat videonya:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)