Virus Corona
Korban Virus Corona Meningkat, Pemerintah China Larang Warga Konsumsi dan Perdagangan Hewan Liar
Pemerintah China telah mengeluarkan larangan perdagangan satwa liar sejak Minggu (26/1/2020) kemarin.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Pakar kesehatan itu menambahkan, resiko penularan penyakit semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kontak manusia dengan satwa liar.
Keterkaitan antara perdagangan dan konsumsi hewan liar sudah dicurigai sebagai sebab munculnya Virus Corona.
Sebab, banyak pasien dengan gejala pneumonia ditemukan telah bekerja atau tinggal di dekat wilayah Wuhan.
Video Pria China Makan Katak Hidup-hidup
Sebuah video yang menunjukkan ifluencer China memakan katak hidup-hidup viral di media sosial (Medsos).
Video itu viral di media sosial di tengah merebaknya wabah Virus Corona di China.
Dilansir TribunWow.com dari mirror.co.uk, Minggu (26/1/2020), banyak ahli menduga Virus Corona itu disebabkan oleh kecenderungan memakan hewan hidup-hidup.
Seorang pakar kesehatan di China, Yanzhong Huang mengatakan bahwa masyarakat negeri Tirai Bambu itu selama ini memang memiliki kebiasaan memakan hewan hidup-hidup.
"Ini hanya bagian dari budaya Tiongkok. Mereka suka memakan apa pun yang hidup," ucap Yanzhong Huang.
Kebanyakan masyarakat China bahkan percaya memakan hewan hidup-hidup bisa menambah vitalitas pria.

• Takut Terkena Virus Corona, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Minta Dipulangkan, Begini Kondisinya Kini
Namun, keberadaan pasar hewan di China bisa juga menjadi faktor lain penyebaran virus.
Di pasar tersebut, campuran urine, feses, dan cairan tubuh lainnya dari hewan liar akhirnya bercampur dengan darah dari hewan yang disembelih.
Hal itu memberikan peluang ideal bagi virus dan bakteri untuk berkembang.
Dalam video yang beredar pada 2016 lalu, tampak seorang pria mengambil seekor katak di sebuah kios.
Pria tersebut langsung menggigit kepala katak tersut dan memakannya hidup-hidup.