Virus Corona
Pemerintah China Konfirmasi Penggunaan Obat Anti HIV dan AIDS untuk Perangi Virus Corona
Pemerintah China mengiyakan penggunaan obat anti HIV dan AIDS untuk mengobati pasien yang terjangkit Virus Corona
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Hal-hal yang menjadi perhatian Xi Jinping dalam melawan Virus Corona, di antaranya adalah suplai obat-obatan, dan penguatan staf-staf kesehatan untuk menanggulangi Virus Corona.
Pemerintah China juga kini tengah mengusahakan untuk mempercepat pembuatan obat dan vaksin untuk menyembukan pasien yang telah terjangkit Virus Corona.
Sebelumnya diberitakan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Virus Corona yang bermula di Wuhan tersebut adalah keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa, hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East respiratory syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS).
Otoritas kesehatan China masih berusaha untuk menentukan asal virus, yang mereka katakan berasal dari pasar makanan laut di Wuhan, di mana satwa liar juga diperdagangkan secara ilegal.
WHO juga mengatakan sumber hewan tampaknya paling mungkin menjadi sumber utama wabah.
Ular - termasuk kobra - mungkin menjadi sumber virus yang baru ditemukan, menurut para ilmuwan China.
Terkahir dilaporkan pada Minggu (26/1/2020), korban jiwa di China akibat virus corona telah mencapai angka 56 jiwa.
• BREAKING NEWS - Diduga Terjangkit Virus Corona, Pasien Isolasi RSPI Sulianti Saroso Dipastikan Aman
WNI di Wuhan Khawatir Krisis Pangan
Mewabahnya Virus Corona di China membuat pemerintah China harus mengarantina beberapa kota.
Wuhan sebagai kota dimulainya wabah virus corona termasuk dalam daftar karantina pemerintah China.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube kompastv, Sabtu (25/1/2020), Mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, Rio Alfi menceritakan bagaimana kebutuhan pangan di sana sudah mulai menipis.
• Ketakutan Para Ilmuwan soal Virus Corona yang Disebut adalah Senjata Biologi dari China
Ia mengatakan, kini harga-harga sembako mulai naik dan stoknya menipis.
"Saat ini harga sembako di Wuhan sudah mulai naik dan itu pun stoknya mulai terbatas," jelas Rio.
Sebagian besar mahasiswa Indonesia yang menggunakan beasiswa untuk bertahan hidup di Wuhan menurut Rio akan sulit mencukupi kebutuhan pangan mereka.
"Jadi, bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa, kemungkinan tidak mencukupi," jelasnya.