Terkini Nasional
BUMN Banyak Masalah, Sandiaga Uno Beri Wejangan Ini untuk Erick Thohir: Gue Enggak Mau Nyukurin
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari banyaknya konflik di BUMN.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari banyaknya konflik di BUMN.
Dilansir TribunWow.com, Sandiaga Uno pun mengaku akan senang hati membantu sahabat lamanya yang kini jadi Menteri BUMN, Erick Thohir.
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno melalui tayangan YouTube Macan Idealis, Sabtu (25/1/2020).
• Janji Sandiaga Uno Tak akan Maju Pilpres 2024 jika Berhadapan dengan Prabowo meski Disindir Jokowi
• Alasan Sandiaga Uno Merasa Kasihan dengan Erick Thohir hingga Sudah Berikan Prediksi
Mulanya, Sandiaga Uno menyinggung soal kasus Jiwasraya.
Sandiaga mengimbau semua pihak untuk berbesar hati demi menyelesaikan masalah ini.
"Intinya harus ada satu kebesaran hati," kata Sandiaga.
"Politisi sudah bilang bahwa ini indonesia incorporated."
Terkait hal itu, Sandiaga juga mengimbau semua pihak untuk saling menyalahkan.
"Jangan lihat dari sisi politiknya karena kalau dari sisi politiknya enggak ada habisnya, saling tunjuk menunjuk kan." ucap Sandiaga.
"Jadi kita lihat dari sisi penyelamatan dan memastikan bahwa ini untuk sektor keuangan Indonesia dan kita sama-sama bergandengan tangan."
Menanggapi hal itu, Vasco Ruseimy pun angkat bicara.
"BUMN kan bisa dibilang per detik ini banyak banget PR-nya Bang Erick Thohir," ucap Vasco Ruseimy.
Menurut Sandiaga, dirinya bahkan sudah membahas kasus BUMN sejak debat Pilpres 2019 lalu.
Namun, saat itu Sandiaga justru 'diserang' oleh banyak pihak.
"Kan gue udah bilang waktu debat Pilpres, gue sampe dihantam terus," ujar Sandiaga.
"Gue kan ngomong debat ketiga atau ke berapa tuh. Gue bilang BUMN tidak dikelola secara good governance."
Kala itu, Sandiaga juga menyebut di BUMN begitu banyak kepentingan politik.
Dan kini sudah terbukti.
"Gue bilang BUMN ini banyak sekali aspek politiknya," ucap Sandiaga.
"Dan sekarang terbuka gitu loh."

• Fakta Baru Kapal Wartawan Istana yang Terbalik di Labuan Bajo, Sempat Dipakai Erick Thohir
Namun, meski ucapannya itu kini terbukti, Sandiaga besar kepala.
Ia justru ingin membantu penyelesaian masalah di BUMN.
"Gue enggak mau kayak orang nyukurin gitu, enggak, gue pengin bantu," ujarnya.
Terlebih, kini yang memimpin BUMN adalah sahabat lamanya, Erick Thohir.
"Karena yang dikasih tugas sekarang megang BUMN itu sahabat gue baik banget dari kecil," tegasnya.
"Gue pengin dia sukses juga karena dia kan punya karier yang bagus ke depan."
Lebih lanjut, Sandiaga justru menyebut Erick Thohir sebagai pribadi yang unik.
"Ini orang juga cukup unik loh bro," kata Sandiaga.
Ia menyebut, Sandiaga menyinggung awal mula Erick Thohir menerima tawaran jadi menteri.
"Si Erick ini kan kalau dilihat tadinya enggak mau jadi menteri," ujarnya.
"Dia pengin tetap jadi pengusaha terus, tapi kan presiden minta dia masuk jadi menteri kan."
Sandiaga menilai, tugas yang dibebankan pada Erick Thohir bukanlah hal yang mudah.
Bahkan, tugas sebagai Menteri BUMN disebutnya paling berat dibadingkan dengan menteri lainnya.
"Dan ditugasinnya beban yang paling berat menurut gue BUMN," kata Sandiaga.
"Ini kita belum ngomongin infrastruktur loh."
Melanjutkan pernyataannya, Sandiaga mengaku akan dengan senang hati membantu Erick Thohir.
"Jadi kalau bro Erick lihat ini, don't worry (Jangan khawatir) bro, gue bakal bantu lo," ucapnya.
"It's not gonna be easy (Ini bukan hal yang mudah), tapi pada intinya kita pastikan deh karena kita enggak bicara lagi soal peredaan politik."
"Tapi tentang bangsa dan negara, merah putih lah tetap dijaga," imbunya.
Simak video berikut ini menit ke-10.33:
Tolak Tawaran Jadi Menteri
Pada kesempatan itu, sebelumnya Sandiaga Uno angkat bicara soal tawaran jadi menteri.
Dilansir TribunWow.com, Sandiaga Uno mengaku tidak pernah menolak tawaran menjadi menteri.
Terkait hal itu ia pun menyebut nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Sandiaga menyatakan, tak ingin masuk ke dalam pemerintahan karena Prabowo Subainto yang menjadi pasangannya di Pipres 2019 lalu juga masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Dulu denger-denger Bang Sandi sebenarnya kalau mau ditawarkan jadi menteri tinggal milih apa aja ya kasarnya begitu," kata Vasco Ruseimy.
"Kenapa sih lo tolak?," sambungnya.
• Ungkap Kegelisahan PDIP, Rocky Gerung Beberkan Potensi Jokowi Buat Partai Baru: Sekarang Bersaing
Sandiaga mengaku, dirinya tak pernah menolak tawaran menjadi menteri.
Bahkan, ia mengaku tak berani menolak jika memang benar mendapat tawaran tersebut.
"Gue enggak nolak, gila lo, mana berani gue nolak," ucap Sandiaga.
Lantas, Sandiaga pun menyinggung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 yang digalar pada Oktober 2019 lalu.
Kala itu, Prabowo Subianto dan Sandiaga turut menghadiri pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
"Dan gue berpendapat, dan waktu itu sampai saat terakhir waktu pelantikan Pak Jokowi kan gue duduk sebelahan Pak Prabowo," kata dia.
"Sebenarnya kita datang itu agak cepat daripada waktu yang ditentukan, setengah jam gitu."
• Jokowi Paparkan Persiapan Indonesia Hadapi Virus Corona: Sudah Siap Mengecek dengan Scanner
Saat bersama Prabowo Subianto, kala itu Sandiaga mengaku sudah menyatakan tak mau masuk dalam kabinet.
"Tahu-tahu kan tertunda tuh sampai 2 jam lebih, itu kesempatan gue ngomong panjang lebar sama dia (Prabowo)," ucap Sandiaga.
"Gue bilang kalau gue bisa milih, Pak Prabowo di dalem, gue diberi kesempatan di luar karena gue kan sebagai kader Gerindra." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)