Breaking News:

Terkini Nasional

Banyak Masalah di BUMN, Sandiaga Uno Singgung Debat Pilpres 2019: Gue Udah Bilang, Dihantam Terus

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari banyaknya konflik di BUMN.

Kolase YouTube/Kompas TV/Talk Show tvOne
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), dan Sandiaga Uno (kanan). Sandiaga Uno angkat bicara soal banyaknya permasalahan di BUMN. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Calon Wakil Presiden 2019-2024, Sandiaga Uno mengomentari banyaknya konflik di BUMN.

Dilansir TribunWow.com, Sabtu (25/1/2020), Sandiaga Uno menyatakan permasalahan di BUMN itu bahkan sudah disampaikannya saat debat Pilpres 2019 lalu.

Namun, Sandiaga Uno menyebut kala itu pernyataannya  tak digubris.

Kini, setelah ucapannya itu terbukti, Sandiaga Uno mengaku ingin turut serta memperbaiki BUMN.

Kini Jadi Dirut Baru Garuda, Irfan Setiaputra Pernah Mundur dari Perusahaan BUMN karena Gaji Kecil

Sandiaga Uno ke Erick Thohir: BUMN Teman Gue Lagi, Kasihan Dia

Terlebih, sahabat lamanya, Erick Thohir kini dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Menteri BUMN.

Mengawali pernyataannya, Sandiaga mulanya menyinggung soal kasus Jiwasraya.

Sandiaga menilai, ada kepentingan politik yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Tapi ini kan masuk ada unsur politiknya nih," ucap Sandiaga dikutip dari YouTube Macan Idealis, Sabtu (25/1/2020).

"Karena rentang permasalahan Jiwasraya enggak cuma dalam rentang periode."

Sandiaga menyebut, permasalahan di Jiwasraya itu bahkan sudah terjadi cukup lama.

Karena itu, ia berharap segala kepentingan politik di Jiwasraya segera dihilangkan agar masalah cepat selesai.

"Karena denger-denger mulai sakitnya itu mulai dari pertengahan 2000," ucap Sandiga.

"Jadi harus dihilangkan, harus ada depolitisasinya."

Lebih lanjut, Sandiaga mengimbau semua pihak untuk berbesar hati demi menyelesaikan masalah ini.

"Intinya harus ada satu kebesaran hati," kata Sandiaga.

"Politisi sudah bilang bahwa ini Indonesia incorporated."

Terkait hal itu, Sandiaga juga mengimbau semua pihak untuk saling menyalahkan.

"Jangan lihat dari sisi politiknya karena kalau dari sisi politiknya enggak ada habisnya, saling tunjuk menunjuk kan." ucap Sandiaga.

"Jadi kita lihat dari sisi penyelamatan dan memastikan bahwa ini untuk sektor keuangan Indonesia dan kita sama-sama bergandengan tangan."

Vasco Ruseimy (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) dalam tayangan YouTube Macan Idealis, Sabtu (25/1/2020).
Vasco Ruseimy (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) dalam tayangan YouTube Macan Idealis, Sabtu (25/1/2020). (YouTube Macan Idealis)

Alasan Sandiaga Uno Merasa Kasihan dengan Erick Thohir hingga Sudah Berikan Prediksi

Menanggapi hal itu, Vasco Ruseimy pun angkat bicara.

"BUMN kan bisa dibilang per detik ini banyak banget PR-nya Bang Erick Thohir," ucap Vasco Ruseimy.

Menurut Sandiaga, dirinya bahkan sudah membahas kasus BUMN sejak debat Pilpres 2019 lalu.

Namun, saat itu Sandiaga justru 'diserang' oleh banyak pihak.

"Kan gue sudah bilang waktu debat Pilpres, gue sampai dihantam terus," ujar Sandiaga.

"Gue kan ngomong debat ketiga atau ke berapa tuh. Gue bilang BUMN tidak dikelola secara good governance."

Kala itu, Sandiaga juga menyebut di BUMN begitu banyak kepentingan politik.

Dan kini sudah terbukti.

"Gue bilang BUMN ini banyak sekali aspek politiknya," ucap Sandiaga.

"Dan sekarang terbuka gitu loh."

Namun, meski ucapannya itu kini terbukti, Sandiaga besar kepala.

Ia justru ingin membantu penyelesaian masalah di BUMN.

"Gue enggak mau kayak orang nyukurin gitu, enggak, gue pengin bantu," ujarnya.

Terlebih, kini yang memimpin BUMN adalah sahabat lamanya, Erick Thohir.

"Karena yang dikasih tugas sekarang megang BUMN itu sahabat gue baik banget dari kecil," tegasnya.

"Gue pengin dia sukses juga karena dia kan punya karier yang bagus ke depan."

Simak video berikut ini menit ke-10.09:

Tolak Tawaran Jadi Menteri

Pada kesempatan itu, sebelumnya Sandiaga Uno angkat bicara soal tawaran jadi menteri.

Dilansir TribunWow.com, Sandiaga Uno mengaku tidak pernah menolak tawaran menjadi menteri.

Terkait hal itu ia pun menyebut nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Sandiaga menyatakan, tak ingin masuk ke dalam pemerintahan karena Prabowo Subainto yang menjadi pasangannya di Pipres 2019 lalu juga masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Dulu denger-denger Bang Sandi sebenarnya kalau mau ditawarkan jadi menteri tinggal milih apa aja ya kasarnya begitu," kata Vasco Ruseimy.

"Kenapa sih lo tolak?," sambungnya.

Janji Sandiaga Uno Tak akan Maju Pilpres 2024 jika Berhadapan dengan Prabowo meski Disindir Jokowi

Sandiaga mengaku, dirinya tak pernah menolak tawaran menjadi menteri.

Bahkan, ia mengaku tak berani menolak jika memang benar mendapat tawaran tersebut.

"Gue enggak nolak, gila lo, mana berani gue nolak," ucap Sandiaga.

Lantas, Sandiaga pun menyinggung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 yang digalar pada Oktober 2019 lalu.

Kala itu, Prabowo Subianto dan Sandiaga turut menghadiri pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

"Dan gue berpendapat, dan waktu itu sampai saat terakhir waktu pelantikan Pak Jokowi kan gue duduk sebelahan Pak Prabowo," kata dia.

"Sebenarnya kita datang itu agak cepat daripada waktu yang ditentukan, setengah jam gitu."

Prabowo Disebut Sering ke Luar Negeri, Jokowi Membela: Yang Bertanya Itu Belum Ngerti Diplomasi

Saat bersama Prabowo Subianto, kala itu Sandiaga mengaku sudah menyatakan tak mau masuk dalam kabinet.

"Tahu-tahu kan tertunda tuh sampai 2 jam lebih, itu kesempatan gue ngomong panjang lebar sama dia (Prabowo)," ucap Sandiaga.

"Gue bilang kalau gue bisa milih, Pak Prabowo di dalem, gue diberi kesempatan di luar karena gue kan sebagai kader Gerindra."

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
BUMNSandiaga UnoVasco RuseimyErick Thohir
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved