Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Hasto Terseret dalam Kasus Harun Masiku, I Wayan Sudirta: Jenderal Tak Mengerjakan Pekerjaan Kopral
I Wayan Sudirta menilai tak adil jika Hasto Kristiyanto dituding terlibat dalam kasus suap Harun Masiku.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Nama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto turut diseret dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan kader PDIP Harun Masiku dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Menanggapi hal itu, Koordinator Tim Hukum PDI Perjuangan (PDIP), I Wayan Sudirta menilai tak adil jika Hasto Kristiyanto dituding terlibat dalam kasus suap Harun Masiku.
Diketahui, KPK telah memeriksa Hasto Kristiyanto dan mencecarnya dengan 24 pertanyaan, Jumat (24/1/2020) terkait kasus suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI 2019-2020 tersebut.
• Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Dicecar 24 Pertanyaan
Dilansir TribunWow.com, I Wayan Sudirta menganggap ada unsur politik dalam kasus yang menyeret Harun Masiku.
Disebutnya, KPK kerap menangkap kader PDIP pada saat partai tersebut tengah menjalani acara besar.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (23/1/2020).
"Apa salahnya PDI Perjuangan kalau setiap kongres dan Rakernas ada anggotanya yang ditangkap?," tanya Sudirta.
"Apa ini kebetulan sampai empat kali? Pasti tidak."
Lantas, Sudirta menyinggung kronologi kasus suap Harun Masiku.
Disebutnya, KPK juga sengaja membongkar kasus tersebut saat PDIP tengah menjalani kegiatan partai.
"Saya buktikan yang terakhir, penyadapan seharusnya menurut penjelasan KPU sejak 2019 sudah disadap," kata Sudirta.
"Penyerahan uang bulan Desember, kenapa bukan bulan Desember yang ditangkap?"
"Kok ditunggu sampai ada kegiatan PDI Perjuangan di bulan Januari," sambung Sudirta.
Ia menilai, KPK bertujuan mempolitisasi kasus tersebut.
"Ini ada apa? Ini politisasi," kata dia.