Terkini Nasional
Kritisi Kunjungan Luar Negeri Prabowo, PKS Sarankan Kunjungi Kampus: Bukan Melulu tentang Alutsista
Mardani Ali Sera sarankan Prabowo kunjungi kampus-kampus dalam negeri, Mardani juga mengingatkan Prabowo bahwa alutsista bukan segalanya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera memberikan alternatif kunjungan terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Mardani mengatakan dibandingkan melakukan kunjungan ke luar negeri, lebih baik Prabowo mengutamakan kunjungan ke kampus-kampus dan industri dalam negeri.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (23/1/2020), mulanya Mardani menjelaskan bahwa penyelesaian masalah internal dalam bidang pertahanan bukan hanya persoalan alutsista.
"Jadi yang pertama tetap saya pada posisi review (pengecekan) internal itu dalam pandangan saya bukan melulu tentang alutsista kita, tetapi tentang bagaimana kita memetakan postur ke depan pertahanan Indonesia di era yang penuh disruptive (gangguan) ini," kata Mardani.
• Dahnil Anzar Jawab Kritik PKS ke Prabowo: Jangan Pak Mardani Bayangkan seperti Beli Mobil di Dealer
Ia kemudian mengungkit pernyataan Prabowo yang mengatakan akan lebih baik apabila Menhan melakukan kunjungan mendalam ke industri dan kampus di dalam negeri.
"Kedua mana keyplayer kita, ketika Pak Jokowi sudah mengatakan industri dalam negeri, dalam pandangan saya akan sangat baik ketika muhibah (kunjungan -red), muter dulu ke industri dalam negeri termasuk di antaranya ke kampus-kampus kita," papar Mardani.
Mardani menyoroti adanya penemuan-penemuan oleh kampus yang ketika dikembangkan akan berpotensi menjadi hal yang luar biasa.
"Kampus-kampus kita luar biasa, dengan dana riset yang terbatas, mereka mampu membuat alat-alat yang kalau dioptimalkan itu akan menjadi karya bangsa yang luar biasa," jelasnya.
Kemudian Mardani menegaskan dirinya tidak melarang Prabowo untuk melakukan kunjungan ke luar negeri, namun menurutnya akan lebih baik apabila Ketum Gerindra tersebut lebih mengutamakan penyelesaian masalah internal.
"Jadi mas Dahnil, monggo Pak Prabowo mau keluar boleh, tetapi dalam pandangan saya, ke dalam, belum lagi menata bagaimana tadi organisasi Kementerian Pertahanan ada beberapa kasus yang problem (masalah) kemarin," kata Mardani.
"Dalam pandangan saya akan sangat baik ke dalam, bukan cuma urusan alutsista tapi lebih kepada bagaimana prajurit kita, profesionalitas kita dan seterusnya," tambahnya.
• Dahnil Anzar Jawab Alasan Prabowo Tak Layani Panggilan Wawancara Media, Singgung Fokus Kerja Menhan
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-16.18:
Mardani Ali Sera juga mengkritisi langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang melakukan kunjungan ke tujuh negara pada awal masa jabatan.
Mardani mengatakan seharusnya Prabowo sebagai menteri hal yang harus diutamakan adalah menyelesaikan masalah-masalah internal ketimbang kunjungan ke luar negeri.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (23/1/2020), mulanya Mardani mengatakan dirinya menghormati Prabowo sebagai sosok yang menjadi mentor politiknya.
"Yang pertama saya ingin menegaskan bahwa Pak Prabowo adalah guru saya ketika di Gerindra dengan PKS kami sangat akrab," ujar Mardani.
Meskipun menganggap Prabowo sebagai gurunya, Mardani menjelaskan posisi Prabowo sebagai Menhan tetap harus diawasi dan dikontrol kegiatannya.
"Tetapi ketika Beliau sebagai Menteri Pertahanan, sebagai anggota legislatif, kita punya tugas untuk melakukan controlling, pengawasan anggaran dan lain-lain," terangnya.
Mardani mengatakan akan lebih baik bagi seorang menteri untuk berfokus pada kondisi internal lembaga mereka terlebih dahulu.
"Dalam pikiran saya, akan sangat baik pada masa-masa awal semua menteri itu mencermati kondisi internal kementerian," kata Mardani.
"Bagaimana posturnya, bagaimana hubungan antar staf, bagaimana roadmap-nya (peta kerja), lima tahun ke depan seperti apa," tambahnya.
Mardani juga mengatakan kinerja seorang menteri dapat dinilai setelah memasuki 100 hari kerja.
"Saya ditanya beberapa wartawan terkait dengan kinerja beberapa menteri, saya bilang 'Tunggu 100 hari'," ungkap Mardani.
"Setelah 100 hari kita akan tahu seperti apa roadmap menteri dan kementerian," sambungnya.
Mardani mengatakan sebagai menteri, kunjungan kerja ke luar negeri adalah aktivitas yang bisa didelegasikan kepada orang lain.
Menurutnya menteri harus memprioritaskan memperbaiki internal lembaga mereka.
"Kalau saya berpikir bagaimana merapikan di dalam terlebih dahulu, karena yang lain bisa saya delegasikan," kata Mardani.
"Yang utama bagaimana pasukan di dalam ini jelas visinya mau ke mana, roadmap-nya seperti apa, bagaimana target masing-masing."
"Kalau perlu ada pendekatan personal, karena good corporate governance itu tidak bisa jalan kecuali kita memang berinteraksi," sambungnya.
• Janji Sandiaga soal Pilpres Dibagikan Hotman Paris, Sebut Tak akan Maju jika Bersaing dengan Prabowo
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Jokowi Bela Prabowo
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membela kegiatan yang dilakukan oleh menterinya dalam melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/1/2020), Jokowi mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo dalam melakukan kunjungan kerja adalah hal yang diperlukan untuk meningkatkan diplomasi pertahanan Indonesia.
Ia menjelaskan apa yang dilakukan oleh Prabowo adalah demi kepentingan mengamati alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang akan dibeli oleh Indonesia.
"Kalau ada yang mempertanyakan Pak Menhan pergi ke sebuah negara, itu adalah dalam rangka diplomasi pertahanan kita, bukan yang lain-lain," kata Jokowi dalam sambutannya pada rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2020, Kamis (23/1/2020) pagi.
Jokowi mengatakan kunjungan yang dilakukan oleh Prabowo tidak serta merta dilakukan secara tergesa-gesa dan tanpa perhitungan.
Sebelum Prabowo melakukan kunjungan kerja, Jokowi mengatakan dirinya dan menterinya tersebut telah mengadakan pertemuan dan berdiskusi beberapa kali.
"Bagus atau tidak bagus. Benar atau tidak benar. Bisa digunakan atau tidak bisa digunakan, semua dicek secara detail," ucap Jokowi.
"Dan itu sudah kami diskusikan dengan Pak Menhan, tidak sekali dua kali. Banyak yang enggak tahu," kata dia.
Ia bahkan mengatakan orang-orang yang mempertanyakan kegiatan Prabowo sebagai orang yang tak mengerti perihal diplomasi.
"Kalau ada yang bertanya belum ngerti urusan diplomasi pertahanan," kata Jokowi.
• Jokowi Ingatkan Prabowo soal Anggaran Rp 127 Triliun di Kemenhan: Hati-hati Penggunaan Ini
(TribunWow.com/Anung Malik)