Terkini Nasional
Ibu Lutfi Sempat Kehilangan Anaknya hingga 3 Hari, Dengar Teriak Minta Ampun di Sambungan Telepon
Ibu dari Siswa SMK pembawa bendera saat demo tolak RUU KPK, Lutfi Alfiandi, yakni Nurhayati mengungkapkan kesaksiannya saat ana
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Ibu dari pembawa bendera saat demo tolak Revisi Undang-undang (RUU) KPK, Lutfi Alfiandi, yakni Nurhayati mengungkapkan kesaksiannya saat mendengar anaknya berteriak minta ampun.
Nurhayati mengatakan, dirinya sempat tidak menemukan Lutfi Alfiandi dalam tiga hari.
Hal itu diungkapkan Nurhayati saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (22/1/2020).
• Sambil Menangis, Ibu Lutfi Ungkap Anaknya Tak Pernah Cerita Disetrum: Dia Takut Mamanya Nangis
Nurhayati mengatakan, dalam sambungan telepon, dirinya sempat mendengar Lutfi tengah berteriak minta ampun.
"Sempat saya mendengar ketika ibu mencari tiga hari itu sempat ada temennya yang menelpon mendengar suara Lutfi di belakang seperti apa sih bu," tanya Najwa Shihab.
Nurhayati menjelaskan dalam rentang tiga hari itu, dia sempat berkomunikasi deng Lutfi melalui aplikasi Whatsapp
Lutfi sempat mengatakan akan pulang.
"Waktu dia lagi terakhir pulang dia kan saya sempat WA, di mana Lutfi ini di mana? 'Ini Mamah lagi pulang jalan pulang' gitu," ungkap Nurhayati.
• Lutfi Pembawa Bendera Akui Dipukul hingga Disetrum oleh Aparat, Ini Pertanyaan yang Harus Diakuinya
Kemudian, teman Lutfi menelpon dirinya, ia sempat mendengar anaknya berteriak minta ampun.
"Terus temennya telpon lagi, temenya telepon lagi mungkin pas dia lagi ditangkep ya," kata Nurhayati.
Tak berselang lama Nurhayati mendengar teriakan anaknnya, sambungan telepon tiba-tiba mati.
"'Ampun-ampun' gitu, si Luthfinya. 'Tolong ampun, tolong ampun' terus mati HP-nya."
"Iya cerita gitu katanya terus sempat ngomong ampun-ampunn gitu terus mati HP-nya," kata dia.
Lihat videonya mulai menit ke-5:15:
Lutfi Akui Dipukul dan Disetrum
Lutfi mengungkap perlakuan kasar sejumlah petugas saat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Lutfi Alfiandi mengatakan bahwa saat BAP tidak ada demonstran yang didampingi oleh kuasa hukum.
• IPW Komentari Dugaan Penyiksaan pada Lutfi: Penyetruman Tersangka Tindakan Keji yang Mencontoh Nazi
"Keesokan harinya baru dibuatkanlah BAP pada saat dibawa ke ini kan enggak didampingin, semua yang diamanin ini enggak ada yang didampingi kuasa hukum," ungkap Lutfi.
Luthfi mengatakan dirinya kemudian dipukuli.
"Saya merasakan saat di situ gimana rasanya, saya sempat dipukuli badan, dipukuli muka," kata Luthfi.
"Awal pertama mereka mukul muka gitu, eh terus tiba-tiba ada salah satu anggotanya," imbuhnya.
Lalu, ia lantas dihadapkan ke tembok, disuruh berjongkok hingga dipukul ulu hatinya.
"Jadi saya di-hadapin ke tembok, saya disuruh jongkok terus saya dipukul."
"Awal mereka mukul muka terus mukul ulu hati pakai tangan. Mereka langsung mukul, sakit rasanya," jelasnya.
Tak berhenti di sana, petugas juga sempat memasukan plastik ke dalam kepalanya.
"Terus mereka langsung ambil plastik kan di meja seperti ini, lalu mengikat ke kepala saya di sini. Itu enggak lama sih ya, langsung ke muka lagi," katanya.
Setelah itu, ia dibawa ke suatu ruangan oleh petugas.
Petugas sempat menutupkan matanya dengan kain.
"Habis itu mereka bawa saya ke dalam ruangan, jadi sudah dibaw ke dalam ruangan, di dalam ruangan itu ada ruangan lagi."
"Saya dibawa ke dalam ruangan itu, ditutup mata saya diikat pakai kain," jelas Lutfi.
• Lutfi Alfiandi Ngaku Disiksa Polisi saat Interogasi, Ananda Badudu: Dulu Saya pun Dipukul, Ditendang
Di dalam ruangan itu, Lutfi mengaku telinganya dijepit dengan sesuatu.
"Lalu kuping saya sini kanan kiri dijepit, saya enggak tahu itu dijepitnya pakai apaan karena mata saya tertutup," kata Lutfi.
Ia lantas kembali diminta berjongkok.
Petugas lalu baru meminta Lutfi untuk menjawab pertanyaan apakah ia ikut melempar batu.
Saat ia menegaskan tidak melempar batu justru disetrum oleh aparat.
"Lalu saya disuruh jongkok, nah pada saat itu saya ditanya lagi lempar berapa kali."
"'Saya enggak nglempar pak', lalu setruman itu mulai berjalan."
"Mereka sekitar setengah jam nyetrum saya," jelas Lutfi.
• Lutfi si Pembawa Bendera Sebut Disetrum oleh Petugas Selama Setengah Jam agar Ngaku Lempar Batu
Lutfi mengaku terus dipaksa menjawab pertanyaan itu sambil disetrum badannya.
"'Nglempar berapa kali? nglempar berapa kali?'."
Pertanyaan itu terus yang mereka tanyakan kepada saya, akhirnya ngaku karena dalam paksaan dalam tekanan pada saat itu.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)