Terkini Daerah
Kata Mantan Hakim soal Kasus Pelajar Bunuh Begal yang Hendak Perkosa Teman: Saya Agak Tanda Tanya
Kasus pelajar ZA yang nekat bunuh begal di Gondang Legi, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada pertengahan September 2019 masih diperbincangkan publik.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus pelajar ZA yang nekat bunuh begal di Gondang Legi, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada pertengahan September 2019 masih diperbincangkan publik.
Pasalnya, kasus ini menggemparkan warga sekitar setelah ditemukan sesosok jenazah di lahan persawahan Gondang Legi, Malang, Jawa Timur.
Berdasar hasil penuelidikan, pihak kepolisian menangkap pelajar berinisial ZA.

• Sebut Janji Jaksa yang Tangani Kasus Pemuda Bunuh Begal untuk Bela Pacar, Hotman Paris: Saya Gembira
ZA lantas ditetapkan sebagai tersangka.
Pada Senin (20/1/2020) kasus pembunuhan itu telah memasuki persidangan dengan agenda dakwaan.
Terkait kasus ini, Mantan Hakim Asep Iwan Iriawan memberikan tanggapan.
"Walaupun tidak ditahan, anak itu, bicara soal anak ya? Jangan hukuman," kata Asep Iwan Iriawan yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (20/1/2020).
"Karena sudah ada, sistem peradilan anak itu, bahwa sistem peradilan itu ada diversi diusahakan diselesaikan di luar peradilan," tegasnya.
Ia pun mempertanyakan mengapa kasus ZA ini sampai ke pengadilan.
Iwan Iriawan juga mempertanyakan mengapa dakwaan yang dialamatkan kepada ZA menggunakan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana.
"Saya agak tanda tanya, mungkin pertanyaan saya salah. Lho ini anak di bawah umur, kenapa salah satu dakwaannya kok pembunuhan berencana?," tambahnya.

Iwan juga merasa sedikit heran dengan sistem hukum ini, ia menyebut dirinya mungkin ketinggalan perkembangan ilmu hukum.
Ia menegaskan, kasus ini harus diteliti lebih dalam karena mungkin ada hal lain.
"Tapi juga aneh, kalau engga salah, Jaksa Agungnya juga mengatakan 'akan dikembalikan ke orang tuanya'. Loh ini masih peradila, yang menentukan kan bukan Jaksa, tapi Hakim," tegasnya.
Ia kembali menegaskan tidak habis pikir mengapa seorang anak, yakni ZA yang berusia 17 tahun itu didakwa dengan pembunuhan berencana.