Terkini Nasional
Adian Napitupulu Bongkar CCTV Durasi 1 Menit saat KPK Datangi Kantor PDIP: Dia Ketawa-ketawa Aja
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut gagal menggeledah kantor DPP PDIP atas dugaan kasus suap yang dilakukan calegnya.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut gagal menggeledah kantor DPP PDIP atas dugaan kasus suap yang dilakukan calegnya.
Politisi PDIP Adian Napitupulu pun angkat bicara soal polemik KPK dihalangi saat akan menggeledah kantor DPP PDIP.
Adian Napitupulu juga menunjukan bukti rekaman CCTV saat petugas KPK mendatangi kantor DPP PDIP.
Isu yang merebak yakni KPK gagal menggeledah kantor DPP PDIP lantara dihalangi petugas keamanan.
KPK sendiri sudah mengklarifikasi bahwa pihaknya bukan berniat untuk melakukan penggeledahan.
• Sebut Wajah PDIP Sudah Babak Belur, Deddy Sitorus: Kalau KPK Bawa Surat, Kita Kasih Karpet Merah
KPK menyebut pihaknya ke lokasi untuk melakukan penyegelan.
Adapun penyegelan yang dilakukan berkaitan dengan kasus penyuapan mantan Komisioner KPK Wahyu Setiawan yang ditangani oleh KPK.
Pada cuplikan video rekaman CCTV yang ditunjukan Adian Napitupulu, berdurasi kurang dari satu menit.
Dalam rekaman, menurut Adian Napitupulu, ada enam orang, termasuk satgas PDIP dan petugas KPK.
Menurut Adian Napitupulu sebagai satgas, wajib menanyakan pada siapapun yang datang ke kantor PDIP.
"Keributannya di mana, nggak ada, sebagai satgas siapapun yang datang wajib ditanya kamu siapa, datang ngapain mau ketemu siapa, kalau dia datang dari KPK surat tugasnya mana, surat perintahnya mana," kata Adian Napitupulu di diskusi bertajuk 'Ada Apa di Balik Kasus Wahyu?' yang diselenggarakan Indonesia Law Reform Institute di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020).
• Video Ketua KPK Firli Bahuri Nyanyikan Lagu Didi Kempot: Aku Ora Ngapusi
Adian juga mengatakan berdasar rekaman CCTV tidak terlihat adanya keributan seperti isu yang beredar.
"Dari video ini dia pergi, ketawa-ketawa aja, pertanyaan saya pemberitaan tentang kehebohan ada nggak dalam peristiwa ini? nggak ada," kata Adian.
Adian juga mempertanyakan pihak yang menyebarkan isu bahwa ada keributan antara PDIP dengan KPK saat di kantor DPP PDIP.
"Lalu siapa yang memframing ada perdebatan ada, perselihan, dalam faktanya menurut CCTV ini tidak ada, " kata Adian Napitupulu.
Maka dari itu Adian meminta KPK untuk melakukan klarifikasi.
• UU KPK Dianggap Menghambat Kinerja Lembaga Antirasuah, Jokowi: Saya Tak Mau Komentar Banyak
"Saya minta KPK klarifikasi ini, kenapa ? apa yang disampaiakan media massa ketika tidak ada kejadian itu masing-masing pihak harus menjelaskan sesuai fakta, tanpa ditambahain dan dikurangin," kata Adian Napitupulu.
Adian menyangkal adanya keributan saat petugas KPK datang ke kantor DPP PDIP.
"Adian Napitupulu menyangkal berdasarkan bukti video CCTV bahwa ada keributan di DPP PDIP, tidak ada, videonya ada," kata Adian.
Adian Napitupulu juga menantang KPK untuk menunjukan bukti bahwa ada keributan di kantor DPP PDIP.
"Saya mau nanya KPK punya video gak ? kalau ada kita adu, biar jelas dong, polemik yang tidak mendidik rakyat harus kita selesaikan jangan membiarkan rakyat menjalani hidupnya dalam kebingungan," kata Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu juga meminta agar KPK tidak asal berbicara.
"Saya minta KPK tidak asal bicara, itu bisa ditangkap berbeda oleh banyak orang," kata Adian Napitupulu.
Menurut Adian Napitupulu sebaikan KPK segera meminta maaf.
"Penggeledahan dan upaya penyegelalan kantor DPP PDIP tidak dilengkapi dengan surat ya minta maaf aja, kalau gua salah lalu minta maaf itu tidak membuat diri gua menjadi rendah, kalau KPK salah lalu minta maaf itu tidak kemudian menghilangkan kredibiltas di di mata rakyat, justru kita akan semakin kagum dia katakan saya lembaga buatan manusia yang bisa salah," kata Adian Napitupulu.
• Sudah Dibekali Surat Tugas, Penyelidik KPK Tak akan Diberikan Sanksi karena Geledah Kantor PDIP
Untuk diketahui kasus ini bermula ketika caleg Nazarudin Kiemas meninggal dunia setelah lolos menjadi anggota DPR 2019-2024.
Lalu PDIP menguji materi PKPU Nomor 3 tahun 2019 berkaitan dengan perolehan suara calon yang meninggal dunia.
Hingga tanggal 19 Juli 2019, Mahkamah Agung mengabulkan sebagian permohonan PDIP.
Dengan modal keputusan MA, PDIP meminta KPK untuk melantik Harun Masiku.
Namun KPU tetap menolak dan justru melantik Rezky Aprilia sebagai caleg PDIP yang notabennya memiliki suara terbanyak di Dapil Sumsel I.
Terkait persoalan PAW itu, KPK menjerat Wahyu Setiawan dalam OTT di Jakarta.
KPK mengungkap kasus ini turut menjerat Harun Masiku.
KPK menduga Wahyu Setiawan menerima hadia terkait penetapan anggota DPR terpilih 2019-2024. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Tunjukan Bukti Rekaman CCTV di DPP PDIP, Adian Napitupulu : KPK Minta Maaf Saja".