Banjir di Jakarta
Tegur Haji Lulung yang Sebut Korban Banjir Jakarta Era Anies Cuma 4 Orang, Rosi: Itu Nyawa Pak
Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana atau karib disapa Haji Lulung mempersoalkan reaksi Gubernur DKI Jakarta terkait banjir.
Editor: Lailatun Niqmah
"Tetapi faktanya hari ini, ini semua terjadi artinya siklus 100 tahun, yang meninggal dunia cuma 4 orang, cuma 4 orang yang meninggal dunia," kata Lulung.
Jumlah korban banjir Jakarta dari data Haji Lulung dianggap tak sesuai.
Pada tanggal 4 Januari 2020, BNPB mencatat korban banjir di Jabodetabek mencapai 47 orang.
Melansir Kompas.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo mengatakan, per Jumat (3/1/2020) korban meninggal dunia mencapai 47 orang.
"Jumlah korban meninggal bertambah 4 orang dibandingkan rilis tadi siang, sehingga total meninggal dan hilang 47 orang," ujar Agus kepada wartawan, Jumat (3/1/2020) dini hari.
Berdasarkan data sebelumnya, Jumat (3/1/2019) pagi pukul 09.00 WIB, jumlah korban meninggal terbanyak terdata di Kabupaten Bogor sebanyak 16 orang.
Lalu tujuh orang meninggal di Jakarta Timur, dan masing-masing 3 korban meninggal di Kota Depok dan Kota Bekasi.
Kemudian, terdapat masing-masing 1 korban meninggal di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bekasi.
• Soal Massa Bayaran untuk Demo Anies, Dewi Tanjung: Jangankan Uang, Nasi Bungkus pun Tak Kami Berikan
Sedangkan, di Lebak terdata delapan korban jiwa akibat banjir bandang.
Adapun kematian disebabkan terseret arus banjir, tertimbun tanah longsor, tersengat listrik dan hipotermia.
Rosi pun menegur cara penyampaian Lulung soal jumlah korban banjir di Jakarta.
"Datanya 16 orang lho pak," sahut narasumber lain.
"itu nyawa ya pak," kata Rosi.
Meski begitu, Lulung berkukuh bahwa data yang ia sebutkan berdasarkan data.
"Ini saya punya data," kata Haji Lulung.