Viral Keraton Agung Sejagat
Solusi Menghindari Kerajaan Fiktif, Pengamat Sosial: Selalu Pertanyakan dan Jangan Mudah Tergiur
Pengamat sosial Devi Rahmawati menyebutkan ada beberapa cara untuk menghindari tergiur dengan iming-iming yang ditawarkan kerajaan fiktif.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Dengan membandingkan diri dengan orang lain, akan mudah merasa iri dengan kesuksesan orang lain sehingga ingin derajat hidupnya naik secara cepat dengan instan.
• Tak Hanya Keraton Agung Sejagat, Hal Serupa Juga Sempat Viral, Kerajaan Ubur-ubur hingga Gafatar
Memastikan Kebenaran Fakta
Selain itu, Roy Suryo selaku keturunan Puro Pakualaman menjelaskan sudah ada organisasi resmi keraton-keraton yang ada di Indonesia.
"Sekarang sebenarnya ada lembaga resmi. Ada namanya Musyawarah Keraton Nusantara," kata Roy Suryo dalam tayangan yang sama.
"Itu resmi, artinya ada sekitar 205 keraton yang ada," lanjutnya.
Roy menyebutkan sebetulnya keraton-keraton itu masih dapat bertumbuh, termasuk keraton yang resmi sekalipun.
"Artinya, lihatlah pada data dan fakta yang sebenarnya. Cek data dan fakta," tegas Roy.
Ia melanjutkan saat ini ada banyak teknologi yang memungkinkan penggalian data sejarah melalui satelit.
Menurut Roy, apabila ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab menggunakan data tersebut, dapat terjadi tindakan kriminal yang merugikan orang lain.
Lihat videonya dari menit awal:
Alasan Pengikut
Selain itu, Devi Rahmawati menyebutkan ada beberapa kemungkinan orang mau menjadi pengikut kerajaan fiktif tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan KompasTV, awalnya Devi menjelaskan fenomena kerajaan fiktif tidak hanya muncul di Indonesia.
• Viral Keraton Agung Sejagat hingga Sunda Empire, Rocky Gerung Kritik Polisi: Kurang Imajinasi
"Jadi kalau berdasarkan studi di dunia, kepercayaan bagaimana sebuah masyarakat atau komunitas percaya pada hal-hal yang bersifat fiktif, atau tidak nyata kemudian tidak dapat dipertanggungjawabkan, itu bukan hanya milik komunitas timur seperti Indonesia," kata Devi, Sabtu (18/1/2020).