Viral Keraton Agung Sejagat
Ngaku Baru Dengar Sunda Empire, Dedi Mulyadi: Kebanyakan Pencari Harta Karun yang Mau Cepat Kaya
Budayawan Sunda Dedi Mulyadi menyebut keberadaan Sunda Empire sebagai fenomena psikologi sosial.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Fenomena Psikologi Sosial
Dedi menilai fenomena munculnya kerajaan baru adalah obsesi orang-orang memiliki kekayaan atau pangkat tinggi.
"Ya, fenomena psikologi sosial di mana masyarakat Indonesia hari ini secara umum, satu, ingin cepat kaya," kata Dedi.
"Dua, ada yang berobsesi ingin punya pangkat tinggi. Yang ketiga ada yang berobsesi ingin jadi pemimpin," lanjutnya.
Menurut Dedi pemimpin kelompok di Indonesia sangat banyak, misalnya klub hobi berkendara atau klub mobil tertentu.
Namun, selama kelompok tersebut tidak melanggar hukum, sebetulnya tidak masalah.
"Tetapi selama tidak melakukan pelanggaran hukum tidak ada masalah, termasuk juga kelompok yang membentuk komunitas yang bersifat kultural yang tidak memiliki relevansi dengan sejarah perjalanan keberadaban sebuah masyarakat," tegasnya.
"Seringkali ada juga yang masuk ke wilayah penipuan. Secara umum 'kan masyarakat kita hari ini banyak yang tertipu," tambah Dedi.
Ia menyebutkan banyak kasus penipuan dalam berbagai bidang, seperti investasi bodong, penipuan tabungan haji, dan lain-lain.
"Nah, ini kan problem psikologi sosial yang harus ditangani secara bersama," tutupnya.
Lihat videonya dari menit 1:00:
• Solusi Menghindari Kerajaan Fiktif, Pengamat Sosial: Selalu Pertanyakan dan Jangan Mudah Tergiur
Tidak Terdaftar di Pemkot Bandung
Dikutip dari Kompas.com, kemunculan Sunda Empire sempat menghebohkan dunia media sosial.
Kerajaan baru tersebut diduga bermarkas di Bandung, Jawa Barat.