Banjir di Jakarta
Tak Terima Disebut Lakukan Dugaan Makar oleh Relawan Anies, Dewi Tanjung Sempat Ditegur Presenter
Perdebatan terjadi antara Politikus PDIP, Dewi Tanjung dengan relawan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yakni Hamim.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Tidak ada pasal makar untuk kepala daerah, itu untuk presiden, Anda belajar lagi pasal dulu, Anda belajar hukum dulu baru bisa Anda mengatakan makar," ucap Dewi Tanjung.
"Makarnya dari mana, warga DKI Jakarta menyatakan keinginan dan kekecewaannya dan meminta Anies Baswedan mundur dari jabatannya," imbuhnya.
Akibatnya, presenter meminta agar Dewi Tanjung diam agar Hamim diberikan kesempatan bicara.
Sementara itu, Hamim sendiri kekeh menduga apa yang dilakukan Dewi Tanjung adalah tindakan makar.
"Kita dapat poinnya Bu Dewi kita beri kesempatan dulu," imbau presenter.
"Jadi Mbak Dewi patut duga ini kemarin aksinya makar, karena beritanya luar biasa," ungkap Hamim.
• Mardani Ali Sera Ungkap Hikmah di Balik Banjir Jakarta: Anies Bisa Banyak Belajar dari Masukan
Lihat videonya mulai menit ke-4:22:
Haikal Hassan Nilai Tuntutan Anies Mundur Berlebihan
Juru Bicara (Jubir) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan menilai tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur berlebihan.
Hal itu diungkapkan Haikal Hassan saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi Tv One pada Kamis (16/1/2020).
Menurut Haikal Hassan tuntutan mundur itu berlebihan mengingat Anies Baswedan dianggapnya memiliki segudang prestasi hingga internasional.
• Dituding Relawan Anies Baswedan atas Dugaan Makar, Dewi Tanjung: Anda Belajar Hukum Dulu
"Tapi masalahnya adalah terlalu berlebihan dengan terus, sudah surut, dengan prestasi segudang, Internasional masih tetep dituntut untuk turun," kata Haikal Hassan.
Ia mengatakan, Anies mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk para menteri.
Bahkan, Anies juga disebut mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Apalagi mendapa pujian dari menteri-menteri apalagi mendapat pujian dari Bank Dunia, dari Badan Dunia."