Banjir di Jakarta
Dituding Relawan Anies Baswedan atas Dugaan Makar, Dewi Tanjung: Anda Belajar Hukum Dulu
Perdebatan terjadi antara Politikus PDIP, Dewi Tanjung dengan relawan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yakni Hamim.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
"Persoalan hari ini kembali ini, Pak Tigor melakukan class action di tahun 2013, di tahun 2015 itu banjir sampai ke dalam istana, Pak Tigor berada di mana itu?," tanyanya.
Meski demikian, Haji Lulung tetap memberikan apresiasinya pada Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sempat memimpin.
"Yang kedua, saya apresiasi di 2013, Pak Jokowi telah melakukan apa berbagai macam pencegahan banjir, ada banjir tapi yang meninggal itu cuma 40 orang."
"Nah, di tahun 2015 itu sudah Ahok, Basuki Tjahaja Purnama. Itu sudah sangat apresiasi kita, cuma lima korban walaupun air itu sampai ke istana," ungkap Haji Lulung.
Namun, ia lebih mengapresiasi kinerja Anies Baswedan.
Ia menyebut korban tewas dalam bencana banjir tahun ini empat orang.

• Bandingkan Era Jokowi, M Qodari Kritik Pemerintahan Anies Baswedan: Kotanya Cantik, Banjirnya Dalam
Selain itu, banjir parah itu disebut karena siklus alam seratus tahun sekali.
Kemudian, Azas Tigor membantah data yang didapat Haji Lulung.
"Tetapi faktanya hari ini, ini semua terjadi artinya siklus seratus tahun ini."
"Yang meninggal dunia itu cuma 4 orang, cuma orang hari ini yang meninggal dunia," kata Haji Lulung.
"Itu nyawa loh ya," sela presenter Rosi.
"Datanya salah," ujar Azas Tigor.
Haji Lulung kekeh bahwa data yang didapatnya itu benar.
Kemudian, ia mengatakan bahwa biarlah masyarakat yang menilai soal gugutan pada Anies.
"Oh enggak ini datanya benar nah makanya saya mendukung adinda dari Mahasiswa silahkan saja class action, tapi masyarakat sebagian telah menilai ini apa inih politik atau hukum," kata Haji Lulung.