Banjir di Jakarta
Debat dengan Ferdinand Hutahaean yang Sebut Anies Buat Warga Rugi, Haikal Hassan Akhirnya Terdiam
Perdebatan terjadi antara Juru Bicara (Jubir) Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan dengan Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaen.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Perdebatan terjadi antara Juru Bicara (Jubir) Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan dengan Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaen.
Perdebatan antara Haikal Hassan dengan Ferdinand Hutahaen terjadi akibat membahas masalah kemacetan di DKI Jakarta.
Haikal Hassan membela Anies Baswedan, sedangkan Ferdinand Hutahaen mengkritik Gubernur DKI Jakarta tersebut.
• Blak-blakan, Qodari Nilai Kerja Jokowi soal Banjir Lebih Terlihat Dibanding Anies: Anies Itu Cantik
Haikal menyangkal ungkapan Ferdinand yang menilai Anies tidak fokus mengatasi masalah kemacetan.
"Soal kemacetan yang tadi Bang Ferdinand katakan tidak fokus, prestasinya ada," kata Haikal dikutip dari Channel Youtube Talk Show tvOne pada Jumat (17/1/2020).
Haikal justru mengungkapkan rangking Jakarta dari Asian Development Bank (ADB) terkait kemacetan berkurang.
"ADB itu telah mengeluarkan Jakarta dengan prestasi Pak Anies telah mengeluarkan tidak lagi masuk 10 besar, padahal tadinya nomor empat termacet di dunia."
"Terus nomor tujuh, terus keluar, versi EDB loh, versi Bank Dunia ini loh," katanya.
Jakarta yang keluar dari 10 besar dianggapnya sebagai sebuah prestasi.
"Nah itu sebuah prestasi, nah prestasi itu tidak diukur dari seorang Pak Ferdinand dibandingkan ADB, ADB ini kan besar, kan ditertawakan kalau tidak ada pengaruhnya dengan kemacetan, padahal ADB mengatakan itu sebuah prestasi," jelas Haikal.
"Ya orang akan pasti mengambil pendapat ADB lah, bukan Bang Ferdinand," imbuhnya.
• Bukan Anies Baswedan, M Qodari Ungkap Sosok Pencetus Ide Program Naturalisasi untuk Tangani Banjir

Kemudian, Ferdinand mengatakan bahwa yang merasakan kemacetan itu warga Jakarta bukan ADB.
"Bukan seperti itu, jadi begini yang hidup di Jakarta ini adalah warga Jakarta bukan ADB. ADB itu kan mengukur dari indikator-indikator mereka riset di lapangan," kata Ferdinand.
Haikal kekeh bahwa kemacetan di Jakarta itu benar-benar berkurang.
"Tapi kita juga ngerasain jauh, beda jauh, kemacetannya mulai berkurang dong Bang," tegas Haikal.