Viral Keraton Agung Sejagat
Raja Keraton Agung Sejagat Sempat Usaha Buka Angkringan hingga Ngontrak 2x3 Meter di Bantaran Rel
Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat diamankan Polres Purworejo pada Selasa (14/1/2020) sore, berikut kisah masa lalunya.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat diamankan Polres Purworejo pada Selasa (14/1/2020) sore.
Ia ditangkap saat dalam perjalanan menuju Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
Ia ditangkap bersama Ratu Dyah Gitarja alias Fanni Aminadia.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Totok tinggal di sebuah rumah kontrakan yang berada di kawasan Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman.

Rumah kontrakan Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso (sebelumnya Totok) di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, digeledah polisi, Rabu (15/1/2020). (KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)
Ia menyewa rumah tersebut sejak 2018 lalu.
Di kontrakannya, Totok membuka usaha angkringan yang berada di halaman sebelah selatan rumah utama.
• Fakta-fakta Keraton Agung Sejagat, Dirikan Kerajaan karena Wangsit dan Miliki Ratusan Pengikut
Mengutip Kompas.com, angkringan tersebut masih buka hingga Selasa malam sebelum akhirnya tutup pada Rabu (15/1/2020) setelah Totok ditangkap.
"Angkringannya dibongkarnya baru tadi malam," kata Deki, tetangga Totok, Rabu.
Diketahui, jauh sebelum Totok mendirikan Keraton Agung Sejagat, ia pernah tinggal di Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara selama enam tahun.
Di Ancol, Totok hanya tinggal di sebuah kontrakan bedeng kayu berukuran 2x3 meter yang terletak di pinggir rel kereta Stasiun Kampung Bandan.
"Dia tinggal di bedeng kayu semi permanen ukuran 2x3 di bantaran rel," jelas Lurah Ancol, Rusmin, Rabu, dilansir Kompas.com.
Ketua RT tempat Totok tinggal di Ancol, Abdul Manaf, mengungkapkan Raja Keraton Agung Sejagat tersebut tinggal kawasan itu sejak 2011.
• Kondisi Kerajaan seusai Terciduknya Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Ramai Dikunjungi Warga

Lokasi bekas rumah Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara pasa Rabu (16/1/2020). (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)
Totok kemudian membuat KTP di Ancol pada 2012.
"Jadi dia bikin surat pengantar bikin KTP 2011. (Tahun) 2012 balik lagi, bikin KTP," terang Abdul.
"Dia termasuk numpang alamat doang," imbuhnya.
Hal itu disampaikan Abdul karena Totok Santoso jarang berada di rumah.
Kepada Abdul, saat itu Totok mengaku ia bekerja sebagai wirausahawan, membuka warung kelontong di kawasan Angke, Jakarta Barat.
"Katanya buka (warung) kelontong. Dia buka sendiri atau sama orang nggak tahu," ujar Abdul.
Selama tinggal di Ancol, Totok ternyata pernah terlilit utang.
Mengutip Kompas.com, Totok diduga menggunakan KTP yang dibuatnya di Ancol untuk meminjam uang.
"Sesuai keterangan dari ketua RT memang ada cerita yang bersangkutan ini pernah tersangkut masalah utang piutang," terang Rusmin.
• Pengakuan Raja Totok soal Keraton Agung Sejagat: Dalam Wangsit Kerajaan Harus Berdiri di Purworejo
Namun, pada 2016 Totok pindah setelah kawasan Kampung Bandan, termasuk rumahnya, mengalami kebakaran.
Totok Santoso Hadiningrat diketahui pernah mendirikan organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).
Dikutip dari Tribun Jateng, JOGJA-DEC bergerak dalam bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Sri Utami (40) salah satu mantan pengikut EDC yang dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS), Selasa (14/1/2020). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)
Mantan anggota JOGJA-DEC, Sri Utami, mengatakan kegiatan organisasi ini adalah membantu rakyat kecil.
Utami kemudian memutuskan keluar dari organisasi karena merasa kegiatannya tak jelas.
"Bilangnya bergerak di bidang kemanusiaan, tetapi nyatanya belum ada yang disalurkan."
"Karena keberadaanya EDC itu dulu masih merintis disini," kisah dia, Selasa.
Nasib Keraton Agung Sejagat
Bangunan keraton saat ini dipasangi garis polisi di bagian pintu masuk sisi bagian utara timur.
Serta di barat dan depan pintu masuk ruang sidang.

Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) atau Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Senin (13/1/2020). (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)
Dilansir Kompas.com, garis polisi juga dipasang mengelilingi prasasti batu yang berada di sebelah timur calon pendopo utama.
Menurut penuturan warga sekitar, garis polisi dipasang pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Selain dipasang garis polisi, sejumlah aparat kepolisian dan Satpol PP terlihat menjaga kompleks Keraton Agung Sejagat.
Tak hanya itu, keraton juga sempat digeledah pihak berwenang.
Penggeledahan dilakukan tak lama setelah Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat diamankan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno, Kompas.com/Wijaya Kusuma/Jimmy Ramadhan Azhari, Tribun Jateng/Permata Putra Sejati)