Viral Keraton Agung Sejagat
Fakta-fakta Keraton Agung Sejagat, Dirikan Kerajaan karena Wangsit dan Miliki Ratusan Pengikut
Fakta-fakta seputar hebohnya kerajaan kontroversial Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sempat viral dan membuat heboh masyarakat Indonesia, penguasa Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) kini sudah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penipuan dan ditahan oleh pihak kepolisian pada Rabu (15/1/2020).
Sebelumnya, Totok Santosa alias Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat (42) dan Fanni Aminadia alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41) mengaku sebagai raja dan ratu Kerajaan KAS itu, sempat membuat geger karena mengaku sebagai pemilik kekuasaan dari seluruh dunia.
Berikut adalah fakta-fakta seputar kerajaan kontroversial Keraton Agung Sejagat yang berletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
1. Batu Prasasti Raksasa
Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), pada bangunan KAS ditemukan sebuah prasasti batu berukuran besar dengan tinggi kurang lebih tinggi 1,5 meter.
Prasasti tersebut dibuat oleh pria bernama Empu Wijoyo Guno.
Ada sebuah tulisan yang diukir dipermukaan batu tersebut.

Sang pembuat ukiran, Empu Wijoyo mengatakan ukiran tersebut memiliki makna tersendiri.
"Tulisan Jawa itu artinya adalah Bumi Mataram Keraton Agung Sejagat," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/1/2020).
Empu Wijoyo menjelaskan Mataram adalah 'Mata Rantai Manusia'.
"Maknanya alam jagad bumi ini adalah mata rantai manusia yang bisa ditanami apapun," jelasnya.
"Intinya segala macam hasil bumi adalah mata rantai manusia atau Mataram," imbuh Empu Wijoyo.
Selain tulisan, juga terdapat gambar cakra yang berisi 9 dewa.
Kemudian ada gambar Trisula yang memiliki makna keilmuan.
Pada batu tersebut juga nampak sebuah gambar telapak kaki.
"Telapak kaki ini artinya adalah jejak atau petilasan. Kaki itu adalah tetenger kaisar," jelas Empu Wijoyo.
Kemudian selain hal tersebut, pada ukiran batu itu juga terdapat tulisan jawa, logo ukiran simbol siang atau malam, hitam atau putih, dan perlambang kehidupan.
Lalu ada juga simbol dua macan, logo kerajaan Majapahit, dan gambar baruna naga di bagian bawah batu.
• VIDEO Detik-detik Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa Ditangkap Polisi, Diduga Lakukan Penipuan
2. Miliki Ratusan Pengikut
Sebagai kerajaan yang tak jelas asal usulnya, Kerajaan Keraton Agung Sejagat nampak memiliki pengikut yang cukup banyak.
Pada video-video yang beredar ada beberapa orang yang mengerumuni bangunan Kerajaan Keraton Agung Sejagat menggunakan seragam yang sama.
Seragam tersebut didominasi warna hitam dan emas.

Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (14/1/2020), Puji yang mengaku sebagai penggawa kerajaan menyebutkan sudah bergabung sejak 2015.
Ia menerangkan awalnya bergabung karena ajakan dari Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat selaku pemimpin kerajaan.
Menurut Puji, Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat adalah keturunan tran Eyang Hanyokrokusumo.
Diketahui dari konferensi pers Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020), Totok mengakui miliki ratusan pengikut.
Puji bertugas sebagai penyambut tamu di pintu gerbang keraton yang mencatat daftar hadir pengunjung.
"Nenek moyang saya menceritakan jika, akan ada istilahnya 'pasar ilang kumandange' dan percaya akan kedatangan Kaisar Sinuhun yang merupakan titisan keturunan eyang Majapahit," kata Puji, Selasa (14/1/2020).

Ia menerangkan anggota kerajaan berasal dari berbagai daerah, seperti Purbalingga, Wonosobo, maupun asli Purworejo.
Anggota kerajaan juga percaya daerah Pogung yang dijadikan pusat kerajaan pernah dilewati kereta kencana keraton pada zaman dahulu.
Mengenai kegiatan awal yang berbentuk DEC, Puji menjelaskan komunitas tersebut merupakan bagian dari kerajaan.
"DEC itu bagian dari keraton tujuannya adalah untuk mensejahterakan keluarga, utamanya adalah sandang pangan papan," kata Puji.
Dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (15/1/2020), Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana menjelaskan berdasarkan pemeriksaan kepolisian ditemukan ratusan orang mendaftar kerajaan tersebut.
"Dari pemeriksaan kami, ada 400 orang lebih yang ikut mendaftar dalam KAS sejak dideklarasikan pada 12 Januari 2020 lalu," katanya.
• Kondisi Kerajaan seusai Terciduknya Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Ramai Dikunjungi Warga
3. Dirikan Kerajaan Karena Wangsit
Dikutip TribunWow.com, wartawan TribunJateng.com sempat mewawancarai Totok Santoso seusai menjalani konferensi pers oleh Kapolda di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).

Pada wawancara tersebut, Totok mengungkapkan asal muasal mengapa bisa berdiri sebuah kerajaan yang mengaku memiliki kekuasaan di seluruh dunia.
Totok mengatakan dirinya mendapat ilham dari leluhurnya yang merupakan Raja Sanjaya keturunan dari Kerajaan Majapahit.
"Awal mula berdirinya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) ini karena saya mendapat ilham dari leluhur Raja Sanjaya, keturunan dari Kerajaan Majapahit," kata Totok.
Pada wangsit tersebut, Totok mengatakan Kerajaan KAS harus berdiri di Purwoerjo agar dapat melanjutkan kejayaan Kerajaan Majapahit.
"Dalam ilham atau wangsit yang saya dapat, kerajaan KAS harus berdiri di Kabupaten Purworejo. Nanti bakal bisa melanjutkan kejayaan kerajaan Majapahit. Begitu wangsit yang saya terima," ujar dia.
• Pengakuan Raja Totok soal Keraton Agung Sejagat: Dalam Wangsit Kerajaan Harus Berdiri di Purworejo
4. Tugas Ratu Keraton Agung Sejagat
Dikutip dari wawancara wartawan TribunJateng.com terhadap Totok Santoso seusai menjalani konferensi pers oleh Kapolda di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020), ratu KAS memiliki tugas tersendiri dalam kerajaan.

Totok mengatakan ratu dari KAS atau Fanni, memiliki tugas untuk merancang atribut kerajaan seperti seragam, umbul-umbul, topi, dan bendera.
"Semua yang merancang Fanni. Kerajaan ini saya dirikan sejak tahun lalu (2018). KAS didirikan pertengahan 2018," jelasnya.
5. Ratu Menangis Seusai Ditahan Polisi
Dilansir TribunWow.com dari TribunJateng.com, Kamis (16/1/2020), ekspresi gagah dan anggun tak lagi tampak dari raja dan ratu Kerajaan KAS.

• Pengakuan Totok Santosa Raja Keraton Agung Sejagat, Sebut Tugas Permaisuri Merancang Pernak-pernik
Setelah mengenakan baju tahanan dan tangan diikat, kedua penguasa yang mengaku keturunan tahta dari kerajaan Majapahit itu kini tertunduk lesu.
Sang raja, Totok Santosa hanya bisa tertunduk malu.
Sangat berbeda ketika ia masih menjadi raja Kerajaan KAS yang memiliki raut wajah percaya diri dan berani.
Berbeda dengan raja Totok hanya menunduk, ratu Kerjaan KAS tampak menangis menggunakan baju tahanan.
Tak lagi terlihat raut wajahnya yang tenang dan anggung semasa masih menjadi ratu Kerajaan KAS.
Kini keduanya tak bisa lagi tersenyum dan bertingkah gagah layaknya raja dan ratu, seperti dalam beberapa foto yang beredar sebelumnya.
Totok dan Fanni sempat cekcok satu sama lain saat berada di Mapolda Jateng.
Namun belum diketahui penyebab cekcoknya raja dan ratu tersebut.
Ketika diekspose di Mapolda Jateng, keduanya hanya bisa menunduk di hadapan wartawan.
• Sosok Ratu Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia, Dewan Pendiri Ormas hingga Sutradara
6. 'Raja' Totok Merupakan Pedagang Angkringan
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/1/2020), dalam kehidupan kesehariannya ternyata Totok yang mengaku sebagai raja dari KAS ternyata merupakan pedagang angkringan.

Ia membuka angkringan di rumah kontrakannya di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Tetangga Totok, Deki Rinawan mengiyakan soal aktivitas Totok sebagai pedagang angkringan.
"Angkringanya dibongkarnya baru tadi malam," ucap ujar tetangga Totok, Deki Rinawan (31) saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (15/1/2020)
"Iya keseharianya di sini terus, memang tinggal di sini," ujar Deki.
7. Tarik Biaya untuk Pendaftar
Dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (15/1/2020), Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana mengatakan berdasarkan informasi yang didapat oleh kepolisian orang yang ingin bergabung dengan KAS dikenakan biaya.
Biaya pendaftaran sebagai anggota Kerajaan KAS berkisar mulai Rp 3 juta hingga Rp 30 juta, tergantung jabatan yang diinginkan.
"Apabila nominal tiket masuknya semakin besar atau tinggi, maka anggota tersebut akan diberikan jabatan yang tinggi dalam KAS," jelas Iskandar.
• Viral Keraton Agung Sejagat, Warga yang Ingin Gabung Dikenai Tiket Masuk Rp 3 Juta hingga 30 Juta
(TribunWow.com/Anung Malik/Brigitta Winasis)