Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Didesak Najwa Shihab hingga Akui Belum Ketemu Pimpinan KPK, Tumpak Panggabean Disoraki Penonton
Dewan Pengawas (Dewas) KPK Tumpak Panggabean, mengakui dirinya belum berteemu dengan Pimpinan KPK, Firli Bahuri.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tumpak Panggabean, mengakui dirinya belum bertemu dengan Pimpinan KPK, Firli Bahuri.
Hal itu diungkapkan saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (15/1/2020).
Mulanya, Tumpak menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan para petugas KPK.
• Penggeledahan Kantor PDIP Dijadwal Ulang, Mahfud MD Sebut Pimpinan KPK Kepepet, Begini Alasannya
Ia juga memberikan bimbingan bagaimana seharusnya meminta izin.
"Kemarin kami dari Dewas sudah mengumpulkan semua penyidik termasuk penuntut umum, termasuk penyelidik."
Saya sudah sampaikan, saya sudah coach (latih) bagaimana seharusnya yang akan dilakukan dalam permintaan izin, begitu juga proses di kami," jelas Tumpak.
Ia mengklaim bahwa penjelasannya sudah jelas.
Sehingga, petugas KPK bisa meminta izin satu kali 24 jam.
"Semuanya clear, kalaupun ada pertanyaan-pertanyaan bagaimana begini bapak, bagaimana begitu bapak, itu semua sudah kita carikan solusinya."
"Sehingga semua sepakat satu kali 24 jam, kami bisa keluarkan izin itu," katanya.
Menanggapi pernyataan Tumpak, Najwa Shihab sebagai presenter bertanya apakah Dewas juga sudah bertemu dengan Pimpinan KPK.
"Mengumpulkan seluruh penyidik termasuk penuntut umum, apakah sudah bertemu dengan Pimpinan KPK," tanya Najwa.
"Tentu kita melalui Pimpinan KPKnya?," jawab Tumpak.
"Tapi bertemu juga dengan Pimpinan KPK?," balas Najwa.
"Ya kita bertemu, hari Selasa kita akan undang," ungkap Tumpak lagi.
• Dewas Dituding Penghambat Geledah Kantor PDIP, Tumpak Panggabean Sebut KPK yang Belum Minta Izin?
Mulanya, Tumpak tidak mau mengakui bahwa pihaknya belum bertemu dengan Pimpinan KPK, Firli Bahuri.
Namun, ia akhirnya mengakui bahwa pihaknya baru berkomunikasi Firli melalui komunikasi telepon.
"Oh jadi belum bertemu," kata Najwa.
"Oh sudah bertemu," jawab Tumpak.
Mendengar itu para hadirin Mata Najwa lantas bersorak.
"Secara formal, berbicara, koordinasi?," tanya Najwa kemudian.
"Kita sudah lewat telepon, saya selalu berhubungan dengan Pak Firli lewat HP," kata Tumpak.
Tumpak beralasan, pertemuan belum terjadi karena kedua belah pihak sama-sama sibuk.
"Karena sama-sama punya kesibukan. Kami juga sibuk dengan pembentukan organ Dewan Pengawas sesuai dengan Perpres yang telah dikeluarkan," ungkap Tumpak.
"Opung tidak merasa seharusnya prioritas justru konsolidasi internal daripada ke MPR, apa urgensinya ke MPR padahal bertemu dengan Dewan Pengawas saja belum," tanya Najwa.
"Tentu ada prioritas, prioritas dari pimpinan-pimpinan sendiri," jawab pria asal Sumatera Utara ini.
• Di Mata Najwa, Arsul Sani Minta Jangan Salahkan Undang-Undang terkait Gagalnya KPK Geledah PDIP
Kemudian, Najwa bertanya apakah pertemuan belum terjadi lantaran Dewas tidak diprioritaskan oleh Pimpinan KPK.
Namun, Tumpak sekali lagi tegas mengatakan bahwa kedua belah pihak sibuk.
"Dewan Pengawas tidak prioritas?" tanya Najwa.
"Saya pikir prioritas juga. Saya akan bertemu, kita akan bertemu, saya pribadi sudah konteks semua cuma karena kesibukan masing-masing seperti saya bilang tadi, pimpinan punya kesibukan sangat padat dan kami juga," jawab Tumpak.
Kemudian, Najwa menyinggung apakah kesibukan itu berdampak dengan KPK yang belum meminta izin penggeledahan Kantor DPP PDIP.
"Sampai-sampai tidak sempat meminta izin ya, mninta izin penggeledahan saking sibuknya," tanya Najwa.
"Saya rasa tidak, sudah banyak izin yang sudah dimintakan," bantah Tumpak.
"Kecuali ke Kantor PDI Perjuangan belum ada kan izinya?," desak Najwa.
"Saya tidak akan bilang," balas Tumpak.
Lihat videonya mulai menit ke 9:25
Tumpak Hatorangan Panggabean Ungkap Alasan Mau Jadi Dewas
Tumpak Hatorangan Panggabean mengungkap alasannya bersedia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK).
Di usianya yang sudah menginjak 77 tahun, Tumpak Hatorangan mengaku awalnya butuh waktu cukup lama untuk memikirkan tawaran jabatan tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa, Rabu (15/1/2020), Tumpak Hatorangan pun menolak ketika Presenter Najwa Shihab menyebutnya hanya dijadikan tameng KPK.
• Di Mata Najwa, Arsul Sani Minta Jangan Salahkan Undang-Undang terkait Gagalnya KPK Geledah PDIP
• Tanggapi Penolakan Keberadaan Dewas KPK, Tumpak Panggabean: SOP Sudah Sederhana dan Rahasia
Mulanya, Tumpak Hatorangan menyebut Dewas memiliki tugas penting di KPK.
"Keberadaan Dewas itu memastikan bahwa seluruh yag ditangani KPK itu memiliki akuntabilitas yang tinggi," ucap Tumpak.
"Berdasarkan hukum yang ada, transparannya ada, dan tidak abuse of power."
Menurut Tumpak, keberadaan Dewas justru dibutuhkan KPK.
"Jadi kalau dilihat dari situ, tentunya keberadaan Dewas ini memang sangat dibutuhkan juga," ucap Tumpak.
Menanggapi hal itu, Najwa Shihab pun menanyakan alasan Tumpak bersedia jadi Ketua Dewas KPK.
"Karena itu Opung mau ketika ditunjuk sebagai Dewan Pengawas?," tanya Najwa Shihab.
"Begini, panjang ceritanya itu," sahut Tumpak.
Tumpak mengaku, kala itu dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum menerima tawaran tersebut.
"Kenapa saya mau, memang waktu ditanyakan kepada saya cukup banyak waktunya," kata Tumpak.
"Satu minggu saya mikir-mikir."
Lantas, ia pun menceritakan pengalamannya di KPK.

• KPK Mengaku Belum Dapat Izin Dewas untuk Geledah PDIP meski Sudah Mengajukan: Kami Tak Bisa Apa-apa
Diketahui, sebelumnya Tumpak juga pernah menjabat sebagai pimpinan lembaga antirasuah itu.
"Saya punya history dengan KPK, sejak tahun 2003 kami yang mengawali KPK ini bersama Taufiequrachman Ruki," ujarnya.
"Sekian tahun berjalan selesai periode kami."
Namun, di tengah penjelasannya, Tumpak justru melontarkan candaan hingga membuat penonto tergelak.
"Ada lagi peristiwa terjadi di KPK dengan Perppu presiden waktu itu menunjuk saya kembali ke sana sebagai Plt Ketua KPK," kata Tumpak.
"Ini history, sekarang saya lihat KPK itu sudah megah, gedungnya,"candanya.
Lantas, ia pun menyebut pimpinan KPK kini tak kalah hebat dengan yang dulu.
"Tapi ia (KPK) pun sudah hebat, beberapa periode pimpinan ini ada Abraham Samad," ucap Tumpak.
"Itu yang dulu? Yang sekarang?," tanya Najwa Shihab.
"Sehingga saya merasa kenapa saya tidak mau? Dan saya juga sudah selesai dengan diri saya."
Di usianya yang telah menginjak 77 tahu, Tumpak mengaku tak ada lagi yang perlu dikejar.
"Saya sudah lansia betul, 77 umur saya," ucapnya.
"Apalagi yang mau saya cari kan? Saya sudah selesai dengan diri saya."
"Opung tidak merasa dijadikan bumper?," tanya Najwa Shihab.
"Saya rasa tidak," kata Tumpak.
Simak video berikut ini menit 2.00:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)