Viral Keraton Agung Sejagat
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Ditangkap, Dibawa ke Polda hingga Tetangga Sebut Batu Raksasa
Polda Jawa Tengah menahan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Totok Santosa dan Fanni Aminadia.
Editor: Lailatun Niqmah
Pengakuan Tetangga
Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo menghebohkan masyarakat sekitar.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, kerajaan tersebut terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Diketahui sekelompok orang menamakan diri sebagai bagian dari Kerajaan Agung Sejagat dan video unggahannya menjadi viral di media sosial.

Mereka mengklaim sebagai kerajaan baru yang muncul setelah 500 tahun berakhirnya Kerajaan Majapahit.
Awalnya, kemunculan kerajaan ini adalah untuk menyambut kembalinya Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa.
Meskipun demikian, warga yang ada di sekitar lokasi kerajaan menjadi resah dengan aktivitas mereka.
Menurut cerita Sumarni, seorang warga, ada salah seorang warga yang memfasilitasi aktivitas kerajaan tersebut.
"Pak Jimawan itu selaku yang punya rumah situ yang memfasilitasi kegiatan," kata Sumarni, dilansir dari video Tribun Jateng.
"Kami tetangga tidak tahu-menahu kalau akan ada kegiatan seperti ini," lanjut Sumarni.
Menurut Sumarni, awalnya mereka mengaku kegiatan tersebut bertujuan untuk dibuat museum dan rumah budaya.
"Awalnya saya tanya itu untuk kegiatan pusat budaya Jawa Tengah. Akan dijadikan museum. Kemudian semua budaya-budaya akan dikumpulkan di sini, sehingga nanti di sini akan makmur karena adanya wisatawan datang ke sini," katanya.
• Viral Fenomena Langit Sumedang Berwarna Ungu, Warga: Seumur Hidup Baru Kali Ini Lihat Langsung
Sumarni menjelaskan kegiatan kelompok tersebut sudah dilakukan sejak 2019.
Saat itu kegiatan sudah diikuti oleh banyak orang, meskipun belum mengarah ke kegiatan yang spesifik.
"Kami tahunya itu, ya, perkumpulan komunitas-komunitas biasa yang menamakan dirinya DEC (Development Economic Committee). DEC itu setahu saya komunitas yang akan mencairkan dana pemerintah," jelas Sumarni.