Breaking News:

Iran Vs Amerika Serikat

Kecam Sanksi AS, Juru Bicara Menlu Iran: Amerika akan Mengakui Kekalahannya

Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengecam keras sanksi ekonomi yang diberikan AS.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture Youtube Aljazeera
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Mousavi dalam tayangan Aljazeera, Minggu (5/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menanggapi sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS).

Sanksi tersebut disampaikan dalam pidato Presiden AS Donald Trump pascaserangan balasan Iran yang ditujukan ke pangkalan militer milik AS di Irak.

Dikutip TribunWow.com dari media lokal Iran, Tehran Times, Mousavi mengecam keras sanksi ekonomi yang diberikan AS.

Iran Akui Tembak Pesawat Ukraina, Tuai Aksi Protes di Teheran Tuntut Ayatollah Ali Khamenei Turun

Soal Isu Perang Dunia ke III Amerika dan Iran, Pengamat Militer: Trump Coba Selamatkan Mukanya

"Rezim Amerika pada akhirnya akan terpaksa mengakui kekalahannya," kata Mousavi, Sabtu (11/1/2020) waktu setempat.

Ia menyebutkan pemberian sanksi tersebut adalah pelanggaran terhadap Resolusi 2231 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kesepakatan nuklir pada 2015.

"Sayangnya, Amerika telah melakukan tindakan secara sepihak yang ilegal dan sia-sia, dan bersikeras mengulanginya," tambahnya.

AS diketahui berencana memberikan sanksi terhadap industri logam.

Selain itu, AS juga akan memberikan sanksi kepada pejabat keamanan nasional Iran yang terlibat dalam serangan misil di Irak.

Di antara pejabat tersebut, terdapat pula Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, kepala deputi angkatan bersenjata, dan komandan Pasukan Basij.

Pakar Hukum Analisa Motif Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Mereka Sangat Khawatir

Masyarakat Amerika Tidak Dukung Trump

Sebuah poling yang dibuat ABC News dan Ipsos menunjukkan publik Amerika tidak mendukung langkah Trump dalam menangani persoalan di Timur Tengah.

Dikutip dari situs pasar global Ipsos.com, tindakan yang diambil Trump membuat masyarakat Amerika merasa kurang aman, bahkan meminta kedua belah pihak mundur dari perselisihan.

Dalam poling yang dilakukan pada 10-11 Januari 2020 itu, sebesar angka 56 persen warga Amerika menolak tindakan Trump terhadap Iran.

Sebesar 52 persen warga Amerika percaya serangan udara yang menewaskan Jenderal Qasem Soleimani membuat tingkat keamanan AS berkurang.

Poling ini sejalan dengan yang dilakukan media lain, seperti Reuters dan USA Today.

Menurut kesimpulan poling tersebut, meskipun Iran berusaha mengurangi tingkat ketegangan perselisihan, keadaan saat ini belum dimenangkan oleh AS.

Soal Amerika yang Tewaskan Soleimani, Penyelidik PBB Sebut AS Langgar Hukum HAM Internasional

Menhan AS: Tak Ada Alasan Nyata AS Serang Iran

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan ia tidak melihat ada bukti Iran hendak menyerang Kedutaan Besar Amerika.

Diketahui kekhawatiran Trump akan serangan Iran membuatnya meluncurkan serangan yang menewaskan jenderal kenamaan Iran, Qasem Soleimani.

Dikutip dari Fox News, pihak Sekretariat Trump menolak memberikan rincian serangan di Bandara Baghdad tersebut.

"Presiden tidak menyebutkan bukti spesifik (ancaman serangan Iran). Apa yang dia katakan adalah dia meyakini (akan ada serangan)," kata Esper dalam tayangan CBS, Minggu (12/1/2020) waktu setempat.

"Yang ingin saya katakan adalah saya membagikan pandangan presiden yang mungkin saja, ekspektasi saya mereka menargetkan kedubes kita," tambahnya.

"Kedubes adalah tanda kehadiran yang paling menonjol di sebuah negara."

Sejumlah anggota Kongres mempertanyakan rincian serangan yang menewaskan Soleimani tersebut.

Terkait hal tersebut, Esper kembali menegaskan keterangannya dalam wawancara yang berbeda pada Daily Mail.

"Ada informasi intelejen yang mengatakan akan serangan yang menargetkan Kedubes AS di Baghdad," kata Esper berdasarkan keterangan dari wartawan CNN, Jake Tapper.

"Apa yang presiden katakan mengenai empat kedubes tersebut, saya juga meyakininya. Presiden mengatakan ia yakin Iran menargetkan kedubes di wilayah tersebut," lanjutnya.

Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat, Kemungkinan Iran Sengaja Menghindari Korban

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
IranAmerika SerikatMenteri Luar Negeri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved