Iran Vs Amerika Serikat
Bahas Iran Tembak Pesawat Ukraina, Pakar Hukum Internasional Sebut akan Muncul 2 Konflik Baru
Kesalahan Iran yang menembak pesawat Ukraina, disebut Pakar Hukum Internasional akan memunculkan masalah baru Iran dengan Kanada dan Ukraina
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Internasional Prof Hikmahanto Juwana melihat kesalahan yang dilakukan oleh Iran menembak jatuh pesawat Ukraina akan melahirkan konflik baru.
Juwana menjelaskan Iran akan memiliki masalah lain dengan Ukraina dan Kanada.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (11/1/2020), hal tersebut lantaran berdasarkan data korban, pihak yang paling kehilangan dari kecelakaan tersebut adalah Ukraina dan Kanada.
"Kemungkinan besar ini akan ada konflik baru, dimana tentu Ukraina akan tanda kutip mempermasalahkan masalah ini," kata Juwana.
"Demikian juga karena ada warga negara kanada, tentu juga Kanada akan mempermasalahkan ini," tambahnya.
• Sebut Mustahil Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina, Pilot Senior Indonesia Ungkit Flight Radar
Namun Juwana mengatakan konflik antara Iran dengan Kanada dan Ukraina nanti tidak akan berupa perang terbuka, melainkan lebih kepada penuntutan.
"Cuma mungkin sifat dari konfliknya itu akan berbeda, kalau misalnya kita bicara Iran dengan Amerika Serikat ini konflik yang mengarah kepada perang antar negara," papar Juwana.
"Tetapi kalau misalnya yang sekarang ini, ini lebih ke penyelesaian terkait mislanya dengan kompensasi, mungkin saja dari pemerintah Ukraina meminta permintaan maaf dari pihak Iran secara resmi."
"Bahkan juga meminta diberikan kompensasi terutama bagi warga yang nyawanya direnggut," lanjutnya.
Juwana kemudian mencontohkan kasus salah tembak pernah terjadi antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Kasus tersebut terjadi di tahun 1998 ketika kapal AS secara tak sengaja menembak jatuh pesawat milik Iran yang menewaskan 290 jiwa.
Akibat dari kasus tersebut Iran sempat menuntut AS hingga ke Mahkamah Internasional.
Namun masalah tersebut telah diselesaikan dengan cara musyawarah antar dua negara.
Pada akhirnya, AS memberikan kompensasi kepada Iran sekaliugs permohonan maaf secara resmi.
• Mantan Intelijen Indonesia Jelaskan Alasan Iran Salah Tembak Pesawat Ukraina: Bukan Pertama Kali
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Ukraina Tuntut 5 Hal dari Iran
Setelah sempat mengatakan pesawat Ukraina jatuh akibat kesalahan mesin, Iran mengakui pihaknya telah salah menembak pesawat tersebut dengan rudal.
Menanggapi pengakuan mengejutkan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuntut Iran untuk bertanggung jawab.
Dikutip TribunWow.com dari dw.com, Sabtu (11/1/2020), Zelenskiy menyampaikan pesannya tersebut melalui unggahan akun facebook miliknya, @Володимир Зеленський, Sabtu (11/1/2020).
"Iran telah mengakui bersalah atas jatuhnya pesawat Ukraina. Namun kami tetap ingin adanya pengakuan bersalah sepenuhnya dari Iran," kata Zelenskiy lewat unggahannya di facebook.
Zelenskiy juga menuntut 5 hal dari Iran.
Ia menuntut mulai dari adanya penyelenggaraan investigas menyeluruh hingga permintaan maaf resmi dari Iran.
"Kami berharap adanya kesiapan dari Iran untuk melakukan investigasi secara terbuka dan menyeluruh, menghukum pihak yang bertanggung jawab, mengembalikan jasad korban, membayar kompensasi, permintaan maaf resmi melalui jalur diplomatik," papar Zelenskiy.
• Soal Serangan Balasan Iran ke AS, Pengamat: Iran Ingin Selamatkan Muka

Iran Akui Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
Dikutip dari Tribunnews,com, Sabtu (11/1/2020), Iran mengakui karena suatu kesalahan, pasukan militernya menembak jatuh pesawat Ukraina di Tehran, Iran, pada Rabu (8/1/2020) lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh staf umum angkatan bersenjata Iran kepada Press TV, Jumat (10/01/2020), 23.00 waktu setempat.
Ia berdalih kesalahan tersebut terjadi karena kesalahan manusia atau human error.
Pernyataan militer melalui media pemerintah Iran mengatakan, pesawat Boeing bertipe 737-800 NG tersebut dikira pesawat milik musuh.
Lantaran pesawat milik maskapai Internasional Ukraina tersebut mengarah ke pusat militer Garda Revolusi.
Suasana Iran yang sedang tegang dengan Amerika Serikat menyebabkan prajurit di bawah salah melepaskan tembakan.
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif turut menuliskan ucapan duka melalui akun twitter miliknya, @JZarif, Sabtu (11/1/2020).
• Tanggapi Protes Irak, Iran Sebut Tetap Menghormati Kedaulatan Irak

“Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal penyelidikan internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh tindakan AS menyebabkan bencana.
Kami mengucapkan penyesalan, permintaan maaf, dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada warga kami, keluarga korban, dan negara-negara yang terkena dampak lainnya."
Korban Jatuhnya Pesawat Ukraina
Dikutip dari time.com, Rabu (8/1/2020), Menteri Luar Negeri Vadim Prystaiko memaparkan data penumpang yang jadi korban dalam insiden tersebut.
- 82 warga Iran
- 63 warga Kanada
- 11 warga Ukraina ( dua penumpan dan sembilan kru pesawat)
- 10 warga Swedia
- 4 warga Afghanistan
- 3 warga Jerman
- 3 warga Inggris
(TribunWow.com/Anung Malik)