Iran Vs Amerika Serikat
Tanggapi Protes Irak, Iran Sebut Tetap Menghormati Kedaulatan Irak
Menanggapi protes Irak, Iran menyebutkan tetap menghormati kedaulatan Irak meski telah meluncurkan serangan rudal ke Irak.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Irak sempat memprotes serangan Iran yang ditujukan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Irak yang mengatakan Iran telah melanggar batas kedaulatan di wilayahnya, Rabu (8/1/2020)
Dikutip TribunWow.com dari media Arab Saudi Al Arabiya, Irak sempat mengatakan akan memanggil Duta Besar Iran.
• Pangkalan Militer AS di Irak Diserang, Trump Sebut Iran Sudah Mundur: Hal Baik bagi Semua Pihak
Menanggapi keberatan Irak, pihak Iran kemudian mengatakan tetap menghormati wilayah kedaulatan Irak.
Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian mengirimkan surat ke Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Perwakilan Iran tersebut, Majid Takht Ravanchi, menegaskan Iran sepenuhnya menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan, dan integritas teritorial di Republik Irak.
"Operasi tersebut secara seksama ditujukan ke objek militer. Maka dari itu dijamin tidak ada dampak yang ditimbulkan bagi warga di sekitar wilayah tersebut," kata Majid Takht Ravanchi, Kamis (9/1/2020).
Iran juga bertekad akan menjaga perdamaian dan keamanan nasional serta berupaya mencegah agar perselisihan saat ini tidak memuncak menjadi perang.
Roket Menghujani Irak
Sebuah roket jatuh di kawasan Fadhlan, Distrik Dujail, Provinsi Salahuddin, Irak, pada Kamis (8/1/2020) malam waktu setempat.
Daerah tersebut dekat dengan pangkalan udara milik AS di Balad.
Dikutip dari media Israel, Haaretz, asal diluncurkannya roket tersebut belum dapat dipastikan.
Sejauh ini tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Diketahui Dujail berada 50 km di sebelah utara Baghdad, Irak.
Pangkalan udara Balad berada 80 km sebelah utara Baghdad.
Sebelumnya, sejumlah roket menghujani zona hijau Baghdad pada Rabu (8/1/2020).
Diketahui zona hijau ini merupakan zona internasional di mana banyak fasilitas publik seperti rumah sakit dan kantor pemerintahan berada.
Kedutaan AS untuk Baghdad dan Istana Republik juga berada di zona hijau.
Menurut keterangan polisi lokal, tiga roket Katyusha yang menghujani wilayah tersebut tidak menimbulkan korban.
• Diserang Iran Hari Ini, Donald Trump Tegaskan Tak akan Tarik Diri dari Irak: Bukan Titik yang Tepat
Irak Memprotes
Serangan misil Iran ke pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) yang ada di Al-Assad dan Irbil membuat Irak geram, Rabu (8/1/2020).
Pasalnya, kedua tempat tersebut termasuk dalam wilayah Irak.
Serangan tersebut mengenai pangkalan udara di Provinsi Anbar dan sebuah fasilitas militer di dekat Bandara Irbil.
• Bunuh Jenderal Iran, Presiden Donald Trump Kini Didemo Rakyat Amerika Serikat
Menanggapi serangan itu, kantor kepresidenan Irak mengecam serangan misil Iran yang ditujukan ke "Tanah Iran", seperti yang dikutip dari Aljazeera.com, Kamis (9/1/2020).
Irak juga menuduh Iran telah melanggar kedaulatan dan membuat Irak menjadi medan perang bagi kedua negara yang sedang berseteru.
Juru bicara Parlemen, Mohamed al-Halbousi, menyatakan "Mengecam pelanggaran Iran terhadap kedaulatan Irak dan menolak Irak dijadikan zona balas dendam".
Al-Halbousi juga mengatakan Pemerintah Irak akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan serangan di wilayah Irak.
Ia juga menambahkan Irak tidak akan ikut campur dalam perselisihan antara AS dengan Iran.
Plt Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi mengatakan sebelumnya ia sudah diberitahu agar waspada terhadap kemungkinan balas dendam Iran akan kematian Jenderal Soleimani.
• Serang Pangkalan Militer AS, Menlu Iran Beri Peringatan Negara Sekutu Amerika, Israel Lepas Tangan
Tanggapan Warga Irak
Masyarakat Irak juga beranggapan serangan Iran yang dilaksanakan pada Rabu (8/1/2020) itu telah meremehkan kedaulatan Irak.
"Serangan itu merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan kami," kata Rayyan al-Jaaf (24), salah seorang warga.
"Apa yang dilakukan Iran sama saja dengan serangan AS ke Baghdad untuk membunuh Soleimani," lanjutnya.
Al-Jaaf berpendapat kedua belah negara bungkam terhadap dampak kerusakan yang ditimbulkan terhadap Irak.
"Kedua negara menyerang Irak, tetapi pemerintah mereka sama-sama diam saja," kata Al-Jaaf.
Anggota Parlemen Irak dari Partai Gerakan Masa Depan Kurdi, Sarkawt Shams, menyatakan hal yang sama.
"Tindakan Iran di tanah Irak harus dikecam seperti saja AS yang melakukan serangan udara," kata Sarkawt Shams.
Dalam rapat luar biasa yang diadakan Parlemen Irak, pemerintah didorong untuk menolak kehadiran pasukan asing dan menghentikan bantuan dari persekutuan dengan AS.
• Konflik Iran dan AS Memanas, WNI di Iran Khawatir Tak Bisa Selesaikan Kuliah
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)