Iran Vs Amerika Serikat
Iran-Amerika Memanas, SBY Singgung soal Kemungkinan Perang Dunia III: Saya Tak Mudah Percaya
Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pandangan soal ketegangan yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pandangan soal ketegangan yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat.
Diketahui, dampak ketegangan yang terjadi mengembangkan isu akan adanya perang dunia ketiga.
Namun SBY mengaku jika dirinya bukanlah orang yang tak mudah percaya ketegangan Iran dan Amerika akan berujung pada perang besar, apalagi dunia.
• Peringatkan AS setelah Serang Pakai Rudal, Iran: Jika Kalian Memukul, Kalian akan Dipukul Balik
"Saya pribadi termasuk orang yang tak mudah percaya, krisis di Timur Tengah saat ini bakal menjurus ke sebuah perang besar. Apalagi perang dunia," ujar SBY dikutip Tribunnews dari laman Facebook resmi SBY.
SBY mengaku senantiasa mengikuti perkembangan panasnya hubungan Iran dengan Amerika Serikat melalui pemberitaan media internasional.
"Pasca tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh serangan udara Amerika Serikat beberapa hari lalu, siang dan malam saya mengikuti pemberitaan media internasional," ujarnya.
SBY mengaku mengikuti aksi dan reaksi politik berbagai pihak.
"Utamanya yang dilakukan oleh Irak, Iran dan Amerika Serikat."
"Bukan hanya pada tingkat pemimpin puncak, tetapi juga pada pihak eksekutif, legislatif, militer dan bahkan rakyatnya," ungkap SBY.
SBY mengaku tidak mudah untuk menjawab akankah ketegangan Iran dan Amerika Serikat akan berujung pada perang besar.
"Jawabannya tentu tak mudah. Saya yakin tak ada yang berani memastikan perang itu pasti terjadi. Atau sebaliknya," ungkapnya.
Penyebab Perang Menurut SBY
SBY mengungkapkan penyebab terjadinya perang antarnegara memiliki banyak sebab.
Dalam catatannya, SBY juga mengungkapkan sebab-sebab terjadinya perang dunia pertama dan keuda.
"Perang Dunia ke-1, yang menyebabkan korban jiwa 40 juta orang, disebabkan oleh terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria di Sarajevo pada bulan Juni 1914," tulisnya.