Setelah Serangan di Irak, Dubes RI Pastikan WNI Aman: Hubungi Crisis Center jika Butuh Bantuan

TRIBUNWOW.COM - Pascaserangan Iran terhadap pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) di Irak, Duta Besar (Dubes) Indonesia memastikan warga negara Indonesia di Irak aman.

Dilansir TribunWow.com dari iNews Malam, Dubes RI mengatakan wilayah terdampak serangan jauh dari permukiman warga, Kamis (9/1/2020).

Awalnya, Dubes Indonesia untuk Irak, Bambang Antarikso menjelaskan situasi terkini wilayah yang terkena serangan.

• Soal Amerika yang Tewaskan Soleimani, Penyelidik PBB Sebut AS Langgar Hukum HAM Internasional

• Geram Daerahnya Jadi Medan Perang, Irak Tuduh Serangan Misil Iran sebagai Pelanggaran Kedaulatan

"Ada dua pangkalan militer yang mendapat serangan," kata Bambang Antarikso.

"Yang pertama Al-Assad, itu sekitar 250 km di sebelah barat kota Baghdad. Yang satu lagi itu pangkalan militer di Kurdistan, itu K-1. Itu sekitar 500 km di Baghdad," jelasnya.

Ia menegaskan wilayah yang diserang bukan merupakan daerah permukiman penduduk.

"Jadi, itu wilayah di luar permukiman penduduk," kata Bambang.

Bambang mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menyediakan layanan crisis center untuk membantu WNI di Irak.

"KBRI di Irak sudah mengaktifkan crisis center. Bagi warga yang kita yang ada di Irak, bisa menghubungi Kedubes Indonesia," katanya.

"Baik melalui nomor yang tercantum maupun melalui akun-akun sosial media KBRI. Bisa dihubungi 24 jam untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan situasi terakhir di Irak," jelas Bambang.

• Konflik Iran dan AS Memanas, WNI di Iran Khawatir Tak Bisa Selesaikan Kuliah

Menlu Siapkan Antisipasi

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berupaya memastikan keamanan WNI yang di Irak.

Dilansir KompasTV, Retno menyampaikan sudah berkoordinasi dengan KBRI terkait antisipasi dampak konflik terhadap WNI di Irak.

"Kita terus melakukan komunikasi dengan para kepala perwakilan kita di negara-negara. Baik di Iran, Irak, maupun negara-negara yang kemungkinan akan terdampak kalau eskalasi terus berlanjut," kata Retno Marsudi, Kamis (9/1/2020).

Retno mengimbau agar WNI yang memerlukan bantuan segera menghubungi KBRI setempat.

"Kita juga mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi hotline yang ada," kata Retno.

"Di Kementerian Luar Negeri kita juga sudah mengaktifkan crisis center," jelasnya.

Selain itu Retno juga sudah berupaya menyarankan agar Iran dan AS mengurangi tensi perselisihan.

Retno berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Vietnam sebagai negara pemegang presidensi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar mengupayakan deeskalasi konflik kedua negara.

"Presidensi Vietnam agar dapat mengupayakan deeskalasi dapat terjadi," kata Retno.

• Soal Serangan Balasan Iran ke AS, Pengamat: Iran Ingin Selamatkan Muka

Sementara itu, anggota Komisi I DPR, Bobby Adhityo Rizaldi, telah meminta Kemenlu melakukan langkah antisipasi apabila situasi memburuk.

Ia meminta agar Kemenlu bersiap-siap mengevakuasi WNI yang ada di negara-negara terdampak konflik Iran-AS.

"Saya berharap semua Kedubes RI di negara-negara Timur Tengah siap untuk rencana evakuasi WNI," kata Bobby, dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Ia juga mengapresiasi langkah Kemenlu yang sementara ini telah membuat rencana darurat.

Bobby juga meminta agar semua KBRI di Iran, Irak, dan sekitarnya terus siaga dan berkomunikasi secara aktif dengan WNI.

• Diserang Iran Hari Ini, Donald Trump Tegaskan Tak akan Tarik Diri dari Irak: Bukan Titik yang Tepat

Lihat videonya dari awal:

• Tanggapi Protes Irak, Iran Sebut Tetap Menghormati Kedaulatan Irak

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)