Terkini Nasional
Jengkel Indonesia Dipermainkan oleh Eropa soal Kelapa Sawit, Jokowi: Kita Pakai Sendiri Saja
Jokowi tak permasalahkan jika tak ada negara yang ingin membeli minyak sawit produksi Indonesia, ia menegaskan Indonesia akan menggunakannya sendiri
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Jokowi dengan tegas menyatakan tidak butuh konsumen jika memang tidak ada pihak yang ingin membeli komoditas minyak sawit Indonesia.
Ia mengatakan Indonesia akan menggunakan sendiri minyak sawit produksinya.
Masa depan komoditas minyak sawit Indonesia disebut Jokowi sangat positif, ia optimis kualitas produksi minyak sawit dan pengolahannya akan terus meningkat.
"Oke enggak apa-apa, kamu enggak beli CPO kita, tidak apa-apa, karena sekarang menjadikan CPO kita menjadi B20, dan tahun ini sudah B30," ujar Jokowi.
"Kita pakai sendiri saja, seperti yang tadi disampaikan oleh Ibu Mega, dan juga bayangkan dengan menjadikan CPO kita ke B30, kita menghemat kurang lebih Rp 110 triliun per tahun," lanjutnya.
• Sapaan Khusus Jokowi dan Megawati untuk Prabowo, Beda dengan Ketum Lainnya hingga Terima Kasih
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-8.14:
Kunci Jokowi Tingkatkan Ekonomi Indonesia
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan apa yang menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Jokowi menjelaskan di tengah pasar dunia yang saat ini sedang lesu, satu-satunya kunci
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/12/2019), Jokowi mengatakan kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumpu pada sektor investasi.

• Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain: Kita Patut Bersyukur
• Ikut Jokowi Blusukan, Staf Khusus Putri Tanjung Mengaku Terharu karena Hal Ini
"Kuncinya itu hanya ada di Investasi, kalau pertumbuhan investasi itu bisa mengalami kenaikan yang drastis," papar Jokowi.
Ekspor menurut Jokowi tidak bisa diandalkan pada situasi saat ini, karena memang iklim ekonomi global yang sedang tidak mendukung.
Kelesuan pasar global menyebabkan Indonesia tidak bisa mengandalkan sektor ekspor untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Itu baru kita angka 5,3% itu bisa ketemu, karena kalau kita ingin menaikkan ekspor padahal pasarnya, market-nya (pasar) baru turun itu sangat sulit," kata Jokowi.
Beda cerita dengan Investasi, Jokowi mengatakan investasi adalah kesempatan paling besar Indonesia untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya.