Konflik RI dan China di Natuna
Soal Natuna, Mahfud MD Tegaskan Enggan Berunding dengan China: Tidak Perang tapi Tak Mau Negosiasi
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal polemik di perairan Natuna.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
"Tetapi kita akan tetap mengusirnya," tegas Mahfud MD.

• TNI Kerahkan Jet Tempur F-16 di Natuna, Sebut China Lakukan Provokasi untuk Memancing Indonesia
Ucapan Mahfud MD itu bahkan langsung mendapat tepuk tangan penonton.
Mahfud MD melanjutkan, ada dua hal yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan polemik Natuna ini.
"Dan ada dua yang diperintahkan oleh presiden, intinya ada satu payung prinsip negara harus hadir di Natuna Utara, itu satu," bebernya.
"Bagaimana bentuk kehadirannya? Volume patroli diperbanyak, artinya semakin banyak semakin rutin dan itu akan dilakukan."
Lantas, Jokowi disebutnya juga memerintahkan nelayan di seluruh Indonesia untuk mencari ikan di perairan Natuna.
"Yang kedua, tambahkan kegiatan nelayan di sana," kata Mahfud MD.
"Sekarang ini kita mengumumkan bahwa kita akan mengundang nelayan yang akan ke sana."
Bahkan, ada lebih dari 400 kapal nelayan yang siap diberangkatkan ke Natuna.
"Itu di hari libur saja berita itu beredar, di hari Senin saya sudah didatangi 100 nelayan dari Pantura. Mereka siap berangkat," ujar Mahfud MD.
"Dan terakhir hari ini saya mendengar inventarisasi di kantor saya sudah ada 470 kapal siap berangkat ke sana."
Terkait polemik di perairan Natuna, Mahfud MD menegaskan tak akan bernegosiasi dengan China.
Namun, ia juga menyebut tak akan terlibat perang dengan negara komunis itu.
"Asal negara melindungi dan memberi kemudahan perizinan," kata Mahfud MD.
"Itu yang kIta lakukan saat ini, tidak berperang tapi tidak mau negosiasi."