Breaking News:

Iran Vs Amerika Serikat

Soal Amerika yang Tewaskan Soleimani, Penyelidik PBB Sebut AS Langgar Hukum HAM Internasional

Penyelidik eksekusi ekstra-yudisial PBB, Agnes Callamard, berpendapat AS telah melanggar hukum HAM

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture Twitter @AgnesCallamard
Penyelidik eksekusi ekstra-yudisial PBB, Agnes Callamard, mengatakan sedari awal AS telah melanggar hukum HAM. 

Dalam pidato tersebut, Trump menggarisbawahi beberapa poin yang menjadi perhatian pemerintah AS.

Awalnya, Trump menegaskan Iran tidak akan pernah diizinkan memiliki senjata nuklir selama ia menjabat jadi presiden, seperti dikutip dari voanews.com.

Serangan misil Iran ke pangkalan militer AS di Irak, ditayangkan oleh CNN, Selasa (7/1/2020).
Serangan misil Iran ke pangkalan militer AS di Irak, ditayangkan oleh CNN, Selasa (7/1/2020). (Capture CNN)

 UPDATE Ketegangan Iran-AS, Donald Trump Mundur dari Peluang Perang, Tak Kirim Serangan Balasan

Ia juga bersyukur tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan misil Iran pada Selasa (7/1/2020).

"Tidak ada korban di pihak kita, semua prajurit kita aman, dan hanya ada dampak kerusakan minimal di pangkalan militer kita," kata Trump, Rabu (8/1/2020).

Trump menyebutkan pihak Iran tampaknya telah mundur.

"Iran tampaknya sudah mundur, yang mana merupakan hal baik bagi semua pihak dan bagi seluruh dunia," katanya.

Ia mengatakan tidak ada korban jiwa baik dari pihak AS maupun Irak karena sebelumnya telah dilakukan langkah-langkah pencegahan, yaitu berupa penarikan pasukan dan sistem peringatan dini yang berfungsi dengan baik.

Trump juga mengapresiasi kinerja pasukannya di Irak.

Kemudian ia menegaskan selama ini AS telah begitu banyak menoleransi tindakan Iran yang dianggap destruktif di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya.

Trump menyebut tidak akan pernah mengizinkan Iran menggunakan senjata nuklir yang dapat membahayakan umat manusia.

"Kami tidak akan pernah membiarkan itu terjadi," tegasnya.

 Soal Isu Perang Dunia ke III Amerika dan Iran, Pengamat Militer: Trump Coba Selamatkan Mukanya

Kematian Qasem Soleimani

Terkait serangan yang menewaskan jenderal kenamaan Iran, Qasem Soleimani pada 3 Januari 2020, Trump beralasan Soleimani adalah teroris yang berbahaya.

Ia juga mengakui telah memerintahkan serangan udara yang menewaskan Soleimani.

"Minggu lalu, kami telah mengambil tindakan untuk menghentikan aksi kejam teroris yang membahayakan keselamatan Amerika. Melalui perintah saya, militer AS melenyapkan teroris kelas dunia, Qasem Soleimani," kata Trump.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Amerika SerikatIranQasem Soleimani
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved