Kasus Jiwasraya
Soal Jiwasraya, Rizal Ramli Desak Jokowi Copot Manajemen OJK: Mereka Malah Sibuk Buat 2 Tower Tinggi
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengkritik keras kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengkritik keras kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rizal Ramli bahkan mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot manajemen OJK.
Hal itu diungkapkan Rizal Ramli terkait perusahaan Jiwasraya yang tak bisa membayar nasabahnya hingga triliunan rupiah.
• Tanggapan Habib Rizieq Shihab soal Kasus Jiwasraya: Seret ke Pengadilan, Jebloskan ke Penjara
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (7/1/2020), mulanya Rizal Ramli mengatakan gaji staf OJK cukup tinggi.
Namun, Rizal Ramli menilai gaji tinggi itu tidak dibarengi dengan kinerja yang baik para petugas OJK.
"Gaji stafnya mahal sekali, dia well paid (dibayar dengan baik). Semua itu,"
"Tetapi diisi kebanyakan oleh para birokrat, orang akademik yang tidak punya pengalaman praktik dalam melakukan turn around, melakukan surveillance (pengawasan) dan macem-macem," kritik Rizal Ramli.
Padahal menurut Rizal Ramli tugas OJK cukup sederhana apalagi dengan adanya big data analysis.
"OJK soal sederhana ini saja enggak bisa. Padahal sebetulnya sangat sederhana dengan hari ini big data analysis dipake."
"Ketahuan semua mana yang legal dan illegal, dia ambil tindakannya," ungkap Rizal Ramli.
Lantas, Rizal Ramli mengatakan dirinya sempat harus memberi teguran keras dahulu pada OJK, hingga sebuah lembaga fintech yang merugikan konsumen digrebek.
"Baru setelah saya ngomong keras baru digerebek itu salah satu lembaga fintech yang sangat merugikan konsumen dan masih banyak lagi," katanya.
• BUMN Minta BPK Tak Tutupi soal Investigasi Jiwasraya: Kami Percayakan Hasilnya
Kemudian, mantan menteri yang juga ekonom ini mengatakan bahwa manajemen OJK sangatlah buruk.
Sehingga ia mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti manajemen lembaga independen tersebut.
"Itu soal yang sederhana, nah tetapi kemampuannya untuk melakukan surveillance, monitoring dan enforcement (lingkungan), rule (peraturan), dan good goverment (pemerintahan yang baik) sangat-sangat lemah sekali," jelas Rizal Ramli.
"Manajemen OJK saya minta Pak Jokowi berani ganti," imbuhnya diikuti tepuk tangan hadirin ILC.