Iran Vs Amerika Serikat
Pengamat Militer Ungkap Motif Donald Trump Picu Peperangan dengan Iran, karena Dimakzulkan?
Pengamat Pertahanan dan Militer Universitas Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie mengungkap dugaan soal memanasnya hubungan Amerika Serikat dan Iran.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Itu kalau enggak salah bulan Juli 2018."
Terkait pembunuhan Qasem Soleimani, Connie menilai AS terlalu terburu-buru.
"Kemudian menurut saya Amerika agak terburu-buru ya," kata Connie.
Ia menduga, tindakan AS memancing peperangan dengan Iran itu ada kaitannya dengan pemakzulan Donald Trump beberapa waktu lalu.
Disebutnya, Trump kini tengah berusaha menyelamatkan posisi sebagai presiden dengan cara memicu peperangan dengan Iran.
"Mungkin Trump itu mencoba menyelamatkan mukanya ketika dia di-impeach lalu mengkondisikannya dengan perang," ungkapnya.
"Karena kalau dalam kondisi perang kan enggak boleh enggak ada kepala negara."
Simak video berikut ini menit
Dampak Konflik AS dan Iran
Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran semakin panas pasca-serangan Amerika Serikat yang mengakibatkan pimpinan militer Iran, Qasem Soleimani tewas, Jumat (3/1/2020) lalu.
Terbaru, Iran memulai misi balas dendam dengan merudal markas militer AS di Irak, Rabu (8/1/2020).
Lantas apa pengaruh ketegangan AS dengan Iran terhadap Indonesia?
Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (7/1/2020), pengamat Timur Tengah, Trias Kuncahyono mengatakan bahwa ketegangan itu bisa jadi berdampak pada Indonesia.
Misalnya dampak ekonomi terkait Selat Hurmuz yang bisa saja ditutup oleh Iran.
• Bunuh Jenderal Iran, Presiden Donald Trump Kini Didemo Rakyat Amerika Serikat
Selat Hurmuz merupakan jalan keluar bagi Iran mengekspor minyak berbagai negara.