Breaking News:

Konflik RI dan China di Natuna

Sebut Masuknya Kapal China Bukan Pelanggaran, Soleman B Ponto: Itu Kunjungan Saja

Mantan Kepala Badan Intelejen TNI Soleman B Ponto menyebutkan masuknya kapal China bukan pelanggaran.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture Youtube iNews
Mantan Kepala Badan Intelejen TNI Soleman B Ponto dalam tayangan iNews, Senin (6/1/2020). 

Jajaran pemerintahan yang mendampingi termasuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti, dan tiga kepala staf TNI.

KRI Imam Bonjol merupakan kapal yang digunakan untuk menembak kapal nelayan China yang kedapatan memasuki perairan Natuna.

Rapat Lanjutan

Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Jokowi mengungkapkan beberapa hal yang menjadi fokus pengembangan potensi ekonomi di Natuna dalam rapat terbatas di KRI Imam Bonjol.

Jokowi kemudian menggelar rapat lanjutan untuk membahas pengembangan potensi ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta.

Awalnya, Jokowi membahas tentang pengembangan industri perikanan yang hanya 8,9 persen dari total potensi yang dimiliki.

"Terkait dengan pengembangan industri perikanan, saya mendapatkan laporan bahwa produksi di sektor sektor kelautan dan perikanan di Natuna hanya sebesar 8,9 persen dari potensi yang kita miliki," kata Jokowi, Rabu (29/6/2016).

Jokowi mendorong agar kegiatan perikanan digerakkan dan dipercepat.

"Oleh sebab itu, ini perlu didorong lagi, dipercepat lagi, sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi kita," lanjutnya.

 Soal Konflik Natuna, saat Jadi Panglima TNI Moeldoko Ungkap Dubes China Pernah Memohon-mohon

Berikutnya adalah pembahasan tentang pengembangan potensi migas yang selama ini dirasa belum maksimal.

"Dari 16 blok migas yang ada di sekitar Natuna, baru 5 blok yang berproduksi, sementara 7 blok masih dalam tahap eksplorasi, dan 4 blok masih dalam proses terminasi. Oleh sebab itu, ini juga kita dorong agar proses-proses produksi bisa segera dilakukan," kata Jokowi.

Jokowi juga menegaskan akan memperkuat pertahanan di batas wilayah negara tersebut dengan mengirim TNI Angkatan Laut dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).

"Di sektor di pertahanan, untuk menjaga sumber daya alam kita, menjaga kedaulatan kita, Natuna sebagai pulau terdepan, di dalam Rapat Terbatas yang lalu telah saya perintahkan kepada TNI, khususnya TNI AL, Bakamla agar meningkatkan patroli dan penjagaan di kawasan Natuna," jelasnya.

Di akhir pidato, ia meminta agar infrastruktur di Natuna segera dibangun atau diperbaiki.

"Juga beberapa infrastruktur yang ada di Natuna yang perlu dibangun, diperbaiki, saya kira juga segera perlu dimulai," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
ChinaNatunaSoleman B Ponto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved