Terkini Internasional
Hubungan Iran-AS Memanas, Pengamat: Ada Kemungkinan Harga BBM Seluruh Dunia Naik
Serangan Amerika ke Iran yang menewaskan jenderal ternama disebut berdampak pada harga BBM dunia.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Menurut Connie, tindakan embargo yang dilakukan sudah tidak masuk akal sehingga suatu saat pasti akan ada titik ledaknya.
"Jadi nanti pasti ada titik ledaknya," kata Connie.
• Iran Kibarkan Bendera Merah setelah Kematian Qassem Soleimani, Isyarat Perang dengan Amerika?
Connie menegaskan bahwa Amerika mungkin akan berpikir keras untuk meluncurkan serangan kembali yang dapat menimbulkan perang dunia.
"Tapi sekali lagi kalau perang dunia ketiga enggak mungkin, kenapa? Karena saya merasa Amerika akan berpikir panjang," lanjut Connie.
Ia menyebutkan luas Iran yang lima kali lipat lebih besar daripada Irak.
"Kalau kita lihat Iran, Iran itu lima kalinya Irak luasnya. Dia lebih militan (karena) sudah terlalu sering diembargo, dikucilkan, dan terbiasa perang. Dia itu survive," jelasnya.
Menurut Connie, masyarakat Amerika juga tidak akan setuju terhadap serangan militer ke Iran.
"Jadi menurut saya agak risiko tinggi dan saya rasa masyarakat Amerika akan menolak," kata Connie.
"Enggak mungkin dia. Irak saja sudah habis-habisan, masak untuk Iran yang besar negaranya lima kali daripada Irak."
Connie mengatakan sementara ini akan ada perang kecil di sekitar wilayah tersebut akibat serangan rudal yang dilakukan Amerika.
"Perang kecil yang berkesinambungan dan mengganggu," terangnya.
Selat Hormuz
Sementara itu pengamat Timur Tengah, Trias Kuncahyono yang juga hadir dalam acara yang sama turut mengomentari kemungkinan perang dunia.
"Kalau itu terjadi, orang membayangkan Selat Hormuz ditutup. Tapi itu belum pernah terjadi," kata Trias Kuncahyono.
Selama ini Selat Hormuz yang memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab digunakan untuk ekspor minyak dari Iran.
