Breaking News:

Terkini Internasional

Hubungan Iran-AS Memanas, Pengamat: Ada Kemungkinan Harga BBM Seluruh Dunia Naik

Serangan Amerika ke Iran yang menewaskan jenderal ternama disebut berdampak pada harga BBM dunia.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Capture Youtube KompasTV
Pengamat pertahanan Connie Bakrie mengomentari serangan Amerika ke Iran. 

TRIBUNWOW.COM - Konflik Iran dengan Amerika Serikat memanas sejak diluncurkan serangan rudal yang menewaskan jenderal Iran, Qassem Soleimani.

Membahas dampak serangan tersebut terhadap negara-negara lain, pengamat mengatakan harga bahan bakar minyak  (BBM) di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sangat mungkin naik.

Dilansir TribunWow.com, awalnya, pengamat pertahanan dan militer Universitas Hasanuddin Connie Rahakundini Bakrie berpendapat serangan Amerika tersebut agak terburu-buru.

Bunuh Jenderal Iran, Presiden Donald Trump Kini Didemo Rakyat Amerika Serikat

"Disayangkan, menurut saya agak terburu-buru Amerika langsung menghajar sang jenderal, karena dia itu tokoh formal yang sangat dikagumi," kata Connie dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Senin (6/1/2020).

"Jadi yang bereaksi marah bukan saja Iran sendiri, tetapi juga negara-negara penggemarnya," lanjut Connie.

Menurutnya, negara-negara tersebut antara lain adalah Lebanon, Suria, Yaman, dan Irak.

Meskipun serangan tersebut menimbulkan dampak yang masif pada hubungan kedua negara, Connie meragukan akan terjadi perang dunia.

"Tapi kalau dianalisa lagi misalnya apakah Amerika akan terus berperang, apakah diprediksikan ada perang dunia ketiga? Saya agak ragu," katanya.

"Karena ini malah akan menyerang semua base Amerika di seputaran Iran," jelas Connie.

Ia mengatakan basis militer Amerika di sekitar Timur Tengah akan rentan terhadap serangan.

"Kalau sumur minyak mungkin enggak ya, lebih kepada pangkalan militer," sambungnya.

Connie menyebutkan sejumlah negara sudah menyarankan agar Iran tidak membalas.

Padahal selama ini, Amerika sudah terlalu banyak melakukan embargo terhadap komoditi di Iran, bahkan termasuk kacang pistachio.

"Jadi dari 16 negara approaching Iran untuk jangan membalas. Padahal 'kan kalau dibilang, Iran sudah terlalu banyak di embargo," jelasnya.

"Embargonya udah kebangetan. Efektif tapi enggak efisien. Sampai pistachio aja diembargo."

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Tags:
IranAmerika SerikatDonald TrumpBBM
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved