Banjir di Jakarta
Gaya Presiden Jokowi saat Tinjau Kecamatan Sukajaya Bogor yang Terisolir Longsor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjuauan ke lokasi yang terkena bencana longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Rekarinta Vintoko
Sementara Jokowi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memantau lokasi bencana dari helikopter.
Namun, kabut semakin tebal.
Akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja dan tiba pada pukul 09.05 WIB.
Minta Maaf
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan, helikopter presiden gagal leanding dikarenakan cuaca ekstrim di sekitar lokasi, tepatnya di lapangan kantor kecamatan.
"Tadi Bapak (Jokowi) sudah mau mencoba (mendarat), karena kebetulan cuaca berubah-berubah jadi tidak bisa hadir," ucap Heru.
Heru menyebut, Jokowi meminta maaf dan menyampaikan turut berduka cita terhadap korban yang terdampak bencana sehingga harus mengungsi.
Atas hal itu, Jokowi memberikan bantuan sebanyak 6.000 paket sembako dan uang tunai sesuai jumlah kepala keluarga (KK).
"Bantuan Presiden berupa sembako sesuai KK dan sudah diserahkan," katanya.
Heru mengatakan, Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, Polres Bogor, dan TNI karena sudah sigap membantu para korban sejak Rabu (1/1/2020).
"Terima kasih instansi terkait telah sigap bantu korban bencana ini dan tentunya presiden sampaikan pesan yang pertama tetap evakuasi dan pastikan kebutuhan mereka seperti air, makanan yang siap saji untuk bisa disiapkan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Sejauh ini masih ada enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolasi karena jalan utama tertutup material tanah longsor.
Dengan demikian, pemerintah pusat sudah mengintruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk membuka akses jalan yang terisolasi.
Hal itu bertujuan agar bantuan yang disalurkan segera tersebar ke lokasi yang terdampak bencana di kawasan perbukitan itu.
• WASPADA Banjir dan Longsor, BMKG Sebut Angin Kencang Diprakirakan Melanda NTT hingga 7 Januari 2020
"Ada enam desa yang masih terisolasi dan Presiden perintahkan ke Menteri PUPR untuk membuka semua akses jalan dan alat berat sudah diturunkan."