Breaking News:

Konflik RI dan China di Natuna

Kemungkinan Angkatan Laut Indonesia Keluarkan Tembakan untuk Kapal China di Natuna

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Bernard Kent Sondakh angkat bicara soal konflik di perairan Natuna.

TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono, S.E., M.M. memimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jumat (3/1/2020). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI 

Namun, tetap harus mengikuti aturan yang ada.

"Dalam pengusiran itu ada tahapan sampai pada penembakan," kata Bernard.

"Tapi tentu ini harus kita hindari untuk menghindari konflik militer di sana."

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Bernard Kent Sondakh dalam tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (5/1/2020).
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Bernard Kent Sondakh dalam tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (5/1/2020). (YouTube tvOneNews)

Tanggapi Kritikan Susi Pudjiastuti soal Natuna, Moeldoko Sebut Ada Dua Skala Besar yang Dilakukan

Bernard melanjutkan, langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia hingga kini cukup bagus.

"Tapi kehadiran kita sudah cukup bagus," kata Bernard.

"Tetap kita harus melakukan usaha pengusiran sesuai dengan aturan-aturan."

Terkait hal itu, Bernard menyebut penembakan terhadap kapal asing tersebut sebisa mungkin dihindari.

Sebab, konflik antar kedua negara dapat semakin memanas jika hal itu terjadi.

"Setiap operasi angkatan laut sudah ada, sudah dilengkapi," bebernya.

"Menghindari sejauh mungkin untuk terjadi konflik."

Terkait kapal China di perairan Natuna, Bernard menyebut tak hanya menjadi tanggung jawab TNI Angkatan Laut.

"Tapi diplomasi kita harus jalan, jangan hanya biarkan milik angkatan laut sendirian," ujarnya.

"Aturan perundangan kita jelas sudah tegas, mulai dengan komunikasi supaya keluar."

Lantas, Bernard menyebut kapal asing tersebut boleh saja ditembak jika benar-benar tak mau meninggalkan perairan Indonesia.

"Kalau secara aturan pelibatan kalau dia enggak mau keluar boleh kita tembak ke depan kapalnya," ujar Bernard.

Halaman
1234
Tags:
NatunaChinaKepala Staf Angkatan Laut (KSAL)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved