Konflik RI dan China di Natuna
Kemungkinan Angkatan Laut Indonesia Keluarkan Tembakan untuk Kapal China di Natuna
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Bernard Kent Sondakh angkat bicara soal konflik di perairan Natuna.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Namun, tetap harus mengikuti aturan yang ada.
"Dalam pengusiran itu ada tahapan sampai pada penembakan," kata Bernard.
"Tapi tentu ini harus kita hindari untuk menghindari konflik militer di sana."

• Tanggapi Kritikan Susi Pudjiastuti soal Natuna, Moeldoko Sebut Ada Dua Skala Besar yang Dilakukan
Bernard melanjutkan, langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia hingga kini cukup bagus.
"Tapi kehadiran kita sudah cukup bagus," kata Bernard.
"Tetap kita harus melakukan usaha pengusiran sesuai dengan aturan-aturan."
Terkait hal itu, Bernard menyebut penembakan terhadap kapal asing tersebut sebisa mungkin dihindari.
Sebab, konflik antar kedua negara dapat semakin memanas jika hal itu terjadi.
"Setiap operasi angkatan laut sudah ada, sudah dilengkapi," bebernya.
"Menghindari sejauh mungkin untuk terjadi konflik."
Terkait kapal China di perairan Natuna, Bernard menyebut tak hanya menjadi tanggung jawab TNI Angkatan Laut.
"Tapi diplomasi kita harus jalan, jangan hanya biarkan milik angkatan laut sendirian," ujarnya.
"Aturan perundangan kita jelas sudah tegas, mulai dengan komunikasi supaya keluar."
Lantas, Bernard menyebut kapal asing tersebut boleh saja ditembak jika benar-benar tak mau meninggalkan perairan Indonesia.
"Kalau secara aturan pelibatan kalau dia enggak mau keluar boleh kita tembak ke depan kapalnya," ujar Bernard.