Banjir di Jakarta
Bhima Yudhistira Perkirakan Kerugian akibat Banjir Jakarta dan Sekitarnya Lebih dari Rp 10 Triliun
Banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada tahun baru menyebabkan kerugian sementara yang diestimasikan melebihi Rp 10 triliun.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada tahun baru menyebabkan kerugian sementara yang diestimasikan melebihi Rp 10 triliun, menurut Bhima Yudhistira, peneliti di Institute For Development of Economics and Finance (INDEF).
"Yang pertama yang paling dirasakan itu adalah dampak dari infrastruktur fisik, baik rumah-rumah yang rusak ringan maupun yang rusak berat, kemudian juga infrastruktur dari Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat yang terkena dampak karena banyak yang rusak," ujar Bhima kepada BBC News Indonesia.
• Hotman Paris Posting Video Lumpur Akibat Banjir di Bogor, Korban: Bantuan Simpati, Doa Sudah Banyak
"Dan pembiyaan-pembiyaan infrastruktur tadi relatif memakan biaya yang cukup besar," kata Bhima.
Ia menjelaskan bahwa estimasi kerugian dimulai dari perkiraan angka pengungsi, yang awalnya masih sekitar 30,000 orang dan tersebar di 264 titik.
Namun, angka itu terus mengalami eskalasi.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada hari Jumat, jumlah pengungsi mencamapi 187.000 orang.
Pada Minggu (05/01/2019), jumlahnya berkurang menjadi sekitar 92.000 orang.
Bhima mengatakan, "Jadi untuk [kerugian] warga itu setidaknya Rp 2 triliun. Termasuk di situ ada harta benda, selain dari rumah yang harus direnovasi yang rusak ringan maupun rusak berat, ada juga soal kendaraan yang terendam air. Kemudian, belanja masyarakat juga berpengaruh."
Lebih lagi, kata peneliti INDEF itu, kerugian juga terjadi di sektor aktivitas ekonomi spesifik, termasuk industri.
Ia sebut di daerah Jabodetabek terdapat banyak kawasan-kawasan industri, termasuk di Pulo Gadung dan Cakung di Jakarta Timur, serta di Kota Bekasi yang terkena dampak banjir.
"Ini banyak yang sempat tergenang oleh air, sehingga aktivitasnya pasti lumpuh dan kalau itu memproduksi industri manufaktur, pastinya tingkat produksinya berkurang juga karena Bekasi, Jakarta ini juga pusat industri secara nasional, sehingga menjadi barometer," kata Bhima.
Ia juga menyebutkan bahwa banjir telah menyebabkan banyak pusat perbelanjaan yang tutup, sehingga sektor ritel termasuk yang mengalami kerugian yang besar dari estimasi kerugian keseluruhan itu, atau sekitar Rp1 triliun.
Seberapa besar dampak pada sektor ritel?
Kerugian dari potensi transaksi yang hilang akibat toko yang tidak beroperasi di Jabodetabek diperkirakan mencapai sekitar Rp1,2 triliun, ujar Roy Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Ia menjelaskan bahwa angka indikator itu belum mencakupi nilai kerugian aset pada pihak peritel.