Terkini Nasional
Said Didu Ungkap Alasan Duga Ada Perampokan di Jiwasraya: Pimpinannya Waras, Tak Ada Tsunami Ekonomi
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu menduga kerugian Perusahaan Jiwasraya karena perampokan. Lantas apa alasan Said Didu menduga hal itu?
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu menduga kerugian Perusahaan Jiwasraya karena perampokan.
Hal itu diungkapkan Said Didu melalui channel YouTube pribadinya MSD yang tayang pada Sabtu (21/12/2019).
Pasalnya, Said Didu menilai tidak ada yang aneh dalam jajaran Direksi Jiwasraya.
• Dahlan Iskan Buka Suara soal Jiwasraya: Jangan-jangan Saya Tertipu Direksi
"Satu direksinya enggak gila malah salah satu direktur keuangan yang menjadi pejabat di KSP (Kepala Staf Kepresidenan) berarti kan waras dong," ujar Said Didu.
Selain itu, Jiwasraya yang mengalami kerugian mulai 2018 juga tidak mendapatkan suatu kondisi ekonomi di mana yang dapat merugikan perusahaan, seperti saat krisis 1998.
Sehingga, ia menilai bahwa ada perampokan di dalam tubuh Jiwasraya.
"Kedua tidak ada tsunami ekonomi, jadi saya menyatakan kemungkinan besar yang ketiga bahwa terjadi perampokan di Jiwasraya," terangnya.
Dugaan Said Didu diperkuat ketika melihat langkah yang diambil oleh Jiwasraya dalam menjalankan bisnisnya.
Menurut Said Didu apa yang telah dilakukan oleh Jiwasraya memiliki potensi besar untuk alami kerugian.
"Dari tiga hal yang memperkuat hipotesa saya, satu bahwa perusahaan yang sehat langsung rugi, kedua produknya."
"Saya lihat produk yang dikeluarkan resikonya sangat tinggi." kata Said Didu.
• Jiwasraya Sempat Beli Saham Perusahaan Erick Thohir, Arya Sinulingga Beberkan Keuntungan
Said Didu lantas membahas kenaehan pada investasi yang dilakukan oleh Jiwasraya.
"Ketiga adalah bahwa investasinya sangat aneh, investasi dari premi, anehnya satu sudah melanggar proporsi biasanya untuk investasi premi itu diatur oleh Kementerian Keuangan dan diawasi oleh OJK. Bahwa deposito harus sekian, kemudian obligasi pemerintah harus sekian, ini dilanggar semua."
"Sehingga yang terjadi adalah dia menginvestasikan di saham-saham yang saham gorengan. Saham gorengan itu di luar LQ45, 45 saham terbaik," jelasnya.
Lalu, ia turut menyinggung soal broker-broker yang digunakan oleh Jiwasraya dalam investasi saham.