Banjir di Jakarta
Viral Video Dirut KAI Edi Sukmoro Gunakan Rakit untuk Pantau Banjir Jakarta, Ini Penjelasan PT KAI
Video kunjungan Dirut KAI ke Dipo Bukit Duri yang terkena banjir menjadi viral.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kunjungan Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, ke daerah banjir di Dipo KRL Bukit Duri menjadi viral setelah videonya diunggah warganet di media sosial.
Setelah video tersebut viral, PT KAI kemudian memberikan penjelasan bahwa Dirut KAI tersebut akan mengunjungi area yang tergenang air lebih dalam.
Diketahui, Edi Sukmoro meninjau lokasi banjir, pada Kamis (2/1/2020).
Dalam video tersebut, terlihat Dirut KAI menaiki perahu karet yang atasnya diberi kursi.
Sejumlah petugas juga tampak mendorong perahu karet tersebut sambil berjalan di sisi kanan-kirinya.

• Banjir Melanda Sejumlah Wilayah, Beberapa Perjalanan Kereta Terganggu dan Ada yang Dibatalkan
• Beberapa Stasiun di Jakarta Tidak Beroperasi akibat Banjir, Ini Penjelasan PT KAI
Terlihat dalam video, ketinggian air banjir hanya setinggi betis orang dewasa.
Video tersebut kemudian diunggah akun @Alitingting2 yang kini telah dilihat lebih dari 580 ribu kali, pada Jumat (3/1/2020) sore.
"Ini proses evakuasi korban apa ya? Dipakein kursi segala??" tulis @Alitingting2 dalam cuitan video.
Video itu juga diunggah ulang beberapa kali oleh akun lainnya.
Akun @alvin6177 bahkan mengedit video tersebut dengan menambahkan latar belakang musik langgam Jawa.
Sampai Jumat (3/1/2020) sore, unggahan @alvin6177 tersebut telah mendapat lebih dari 3500 retweet dan mendapat lebih dari 4100 likes.
• Mulai Hari Ini, Kereta Bandara Adi Soemarmo Resmi Beroperasi dan Gratiskan Tiket Selama 2 Bulan
Penjelasan PT KAI
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, VP Public Relation PT KAI, Yuskal Setiawan, mengonfirmasi kunjungan yang dilakukan Dirut KAI tersebut.
Menurut Yuskal, Dirut KAI harus menggunakan perahu rakit karena ketinggian air di dalam los mencapai 1,5 meter dan di area masuk los mencapai 1 meter.
"Iya kan tingginya sampai 1,5 meter, masa harus nyemplung dulu baru naik. Beliau memang minta turun sampai ke wilayah itu," kata Yuskal Setiawan, Jumat (3/1/2020).