Cerita Selebriti
Cinta Laura Jadi Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Hotman Paris Minta ke Kopi Johny
Hotman Paris meminta Cinta Laura untuk datang ke Kedai Kopi Johny, ada apa?
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
Selain itu, ia juga menunjukkannya pada bidang lain.
"Lewat pendidikan aku, aku menunjukan pada fans-fans bahwa aku bisa punya karier yang sukses, tapi juga sekolah yang bener," kata wanita blasteran Jerman-Indonesia ini.
"Dan juga lewat karya-karya aku, mau itu film atau musik."
"Aku berusaha nunjukin perempuan-perempuan di luar sana, bahwa kita jangan takut untuk jadi diri sendiri dan ekspresi diri kita sendiri dengan apa yang kita mau," imbuhnya.
Mendengar hal tersebut, Hotman lalu mengajak Cinta untuk turut membantunya dalam menangani masalah yang dihadapi para wanita yang mengadu padanya di Kedai Kopi Johny.
"I think you must join me at Kopi Johny, thousands woman cry (saya rasa kamu harus ikut saya ke Kopi Johny, ada banyak wanita yang menangis) menangis di Kopi Johny," ujar Hotman.
• Beredar Kabar Rumah dan Koleksi Lamborghininya Terkena Dampak Banjir, Ini Klarifikasi Hotman Paris
Hotman menuturkan permasalahan yang dihadapi para wanita tersebut bermacam-macam.
"Ada yang dibuang suaminya, anaknya dibawa kabur suaminya, gono gini tidak dibayar, so you should help me (jadi tolong bantu saya) lah," kata pria penyuka mobil mewah ini.
Mendengar permintaan Hotman tersebut, Cinta kemudian kembali mengemukakan alasan dirinya menerima jabatan sebagai duta anti kekerasan terhadap perempuan.
Ia bercerita selama dirinya hidup di Amerika, layanan untuk perlindungan perempuan sangat mudah didapatkan.
Sayangnya, hal itu belum terdapat di Indonesia.
Sehingga, Cinta berharap dirinya dapat membantu perempuan-perempuan di Indonesia untuk mendapatkan haknya.
"Jadi selama aku tinggal delapan tahun di Amerika, bang Hotman pasti tahu kalau ada korban kekerasan apalagi perempuan, di Amerika mereka dikasih lawyer gratis, fasilitas gratis mau itu rehabilitasi mental atau fisik dan itu gratis."
"Dan aku di Indonesia ingin punya fasilitas-fasilitas itu juga."
"Karena yang bikin aku sedih, di Indonesia sekarang perempuan-perempuan Indonesia masih takut untuk ngelaporin kalau ada sesuatu yang terjadi sama mereka,"