Banjir di Jakarta
Jadi Korban Banjir, Warga Jaktim Ini Menangis Ceritakan Kronologi Bencana: Kita Merayap Satu-satu
Euis (38), korban banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, menangis saat menceritakan kronologi banjir yang mengepung daerah tempat tinggalnya.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Euis menjelaskan, kala itu ia dan keluarga menyelamatkan diri dengan cara berjalan di tengah kepungan banjir.
"Ceritanya itu setelah kita ambil yang kita punya, kita langsung pelan-pelan ke luar," ucapnya.
"Merayap satu-satu, air sudah semakin gede, untung ada tetangga entah siapa yang megangin kita."

• Menpan RB Tjahjo Kumolo Sebut Pimpinan Instansi Bisa Berikan Cuti pada Karyawan Terdampak Banjir
Karena banjir terjadi pada dini hari, Euis mengaku belum ada tim petugas yang membantu evakuasi.
"Cuma tetangga sekitar yang pada nyelametin nyawa masing-masing," ucap Euis.
Lebih lanjut, Euis menceitakan kondisi rumahnya setelah terendam banjir.
Di tengah cerita, Euis pun tak mampu menahan kesedihan hingga menangis tersedu-sedu.
"(Harta) enggak ada yg selamat, rumah saya jebol, semua enggak ada. Baju-baju juga enggak ada" kata Euis sambil menangis.
Lantas, Euis pun berharap pemerintah mau menolong dirinya dan warga sekitar yang kehilangan harta benda.
"Saya mohon bantuan pemerintah, rumah saya kalau bisa diperbaiki lagi," ucap Euis.
"Banyak mbak tetangga yang rumahnya hancur, butuh bantuan bahan bangunan untuk dibangun lagi."
Bahkan, Euis mengaku ingin direlokasi dari daerah tempat tinggalnya.
Ia mengaku trauma dengan banjir yang terjadi di awal 2020 itu.
"Kalau memang direlokasi, saya pribadi ingin dipindah," bebernya.
Euis mengaku, selama 38 tahun tinggal di wilayah tersebut, ini adalah banjir terbesar.