Banjir di Jakarta
Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Jokowi Ungkap Hal yang Jadi Penyebabnya: Terkendala sejak 2017
Banjir yang melanda di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1/2020) tidak lepas dari hujan ekstrem yang terjadi.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Banjir yang melanda di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1/2020) tidak lepas dari hujan ekstrem yang melanda kawasan sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu pagi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini sebetulnya belum memasuki puncak musim penghujan.
Menurut Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi, banjir tak hanya diakibatkan hujan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta, tetapi juga tingginya curah hujan di wilayah sekitarnya.
• Jakarta Dikepung Banjir, Jokowi Sebut Hal Ini yang Jadi Masalah Utama: Terkendala sejak 2017
“Banjir juga bisa terjadi karena kiriman dari hulu atau karena luapan air sungai,” kata Adi seperti dihubungi Kompas.com, Rabu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB, tinggi muka air di Pintu Air Katulampa telah mencapai 110 sentimeter.
Itu artinya telah masuk Siaga III. Sedangkan, BPBD DKI Jakarta mencatat pada pukul 11.00 WIB tinggi muka air di Pintu Air Katulampa mencapai 150 sentimeter.
Bahkan, BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya, telah mengeluarkan peringatan dini banjir.
Sehingga, warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciliwung dapat segera mempersiapkan diri.
• VIDEO Aksi Heroik 2 Anggota Marinir Evakuasi Seorang Balita yang Terjebak Banjir Setinggi Atap Rumah
Pasalnya dalam kurun 6 hingga 9 jam, air dari Katulampa akan tiba di Pintu Air Manggarai.
Sekitar pukul 19.00 WIB, tercatat banjir terjadi di 38 titik kecamatan yang meliputi 158 kelurahan.
Adapun jumlah pengungsi mencapai 31.232 orang yang tersebar di 269 titik pengungsian.
Adapun berdasarkan data BNPB sekitar pukul 22.10 WIB, banjir tercatat di 169 titik di Jabodetabek dan Banten.
Sebarannya, Jakarta Barat (7 titik), Jakarta Pusat (2 titik), Jakarta Selatan (39 titik) Jakarta Utara (2 titik), dan Jakarta Timur (13 titik).
Sementara itu di Kabupaten Bogor (12 titik), Kota Tangerang (4 titik), Tangerang Selatan (5 titik), Kota Bekasi (58 titik), Kabupaten Bekasi (27 titik), Kabupaten Lebak (13 titik), Cikarang (1 titik), dan Kabupaten Bandung Barat (1 titik).
Hingga kini, tercatat 16 korban meninggal dunia baik akibat tenggelam, tersengat listrik, hingga hipotermia.