Kasus Novel Baswedan
Tersangka Sebut Novel Baswedan Pengkhianat, Pakar Ekspresi Handoko Gani Ungkap Kejanggalan
Pakar Ekspresi, Handoko Gani buka suara soal teriakan satu di antara dua tersangka penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Motif Balas Dendam
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrea H. Poeloengan memberikan pandangannya terhadap kemungkinan motif yang mendasari pelaku menyiramkan air keras terhadap Penyidik Senior KPK Novel Baswedan.
Andrea menduga hal tersebut didasari oleh motif dendam pribadi.
Dikutip TribunWow.com, Andrea menjelaskan latar belakang pelaku yang berasal dari Brimob serta memiliki rasa korps yang besar, memungkinkan adanya rasa sakit hati atas tindakan Novel Baswedan.
Mulanya Andrea menjelaskan hingga kini belum ada kepastian yang jelas soal mengapa Novel Baswedan diserang dan disiram dengan air keras.
"Terus terang sampai hari ini, kita semua di seluruh pembicaraan, di seluruh masyarakat masih berdasarkan asumsi," jelasnya.
• Andrea Poeloengan Minta Publik Tak Asal Tebak Dalang Kasus Novel Baswedan: Kapolri Sudah Janji
Ia juga menanggapi soal aksi pelaku penyerangan yang berteriak bahwa Novel Baswedan merupakan seorang pengkhianat.
Menurutnya hal tersebut masih perlu ditelusuri lebih lanjut, untuk mengetahui kepada siapa persisnya sebutan pengkhianat tersebut ditujukan.
"Artinya, kita hanya menerima fakta yang bersangkutan meneriakkan hal seperti itu," kata Andrea.
"Soal apakah itu pengkhianatnya seperti apa, apakah karena memang ditujukan kepada Pak Novel itu alasannya apa."
"Kita seharusnya menunggu dulu penyidikan," tambahnya.
Andrea kemudian membahas temuan-temuan dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan.
"Akan tetapi saya merujuk kepada temuannya TGPF, itu ada 4," jelas Andrea.
"Pertama diserang karena pekerjaannya, kedua penggunaan kekuasaan yang berlebih, ketiga pelaku sakit hati, keempat diduga terkait 6 atau 7 kasus high profile," paparnya.
Berdasarkan temuan tersebut, Andrea menduga memang ada kemungkinan motif sakit hati atas penyerangan Novel Baswedan tersebut.