Kasus Novel Baswedan
Bandingkan Novel Baswedan dengan Munir, Komisioner Kompolnas Sebut Ada Kemungkinan Dendam Pribadi
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti membantah pernyataan Novel Baswedan soal penyerangan tak mungkin dilakukan atas motif dendam pribadi
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Setelah pelaku penyerangan terhadap penyidik Senior KPK Novel Baswedan tertangkap, muncul dugaan penyerangan dilakukan karena motif dendam pribadi.
Menanggapi hal tersebut Novel Baswedan membantah bahwa penyiraman air keras terhadap dirinya dilakukan karena dendam personal.
Dikutip TribunWow.com, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan tetap ada kemungkinan dendam pribadi dalam kasus Novel Baswedan.
• Ungkit Temuan Komnas HAM, Tim Kuasa Hukum Novel Baswedan Bantah Asumsi Motif Pribadi: Ada 3 Pelaku
Mulanya Poengky menjelaskan bagaimana penyelidikan kasus Novel Baswedan selama ini dilakukan dengan proses investigasi yang mendalam dan ilmiah dalam waktu yang cukup lama.
Momen terungkapnya kasus tersebut saat pergantian Kapolri juga disebut hanya kebetulan oleh Poengky.
"Artinya, ini polisi memang based on scientific crime investigation," kata Poengky di acara 'EDITORIAL MI' metrotvnews, Minggu (29/12/2019).
"Waktu TPF selesai pada Bulan Juli, kami memberikan rekomendasi agar Kapolri Pak Tito membentuk Tim Khusus untuk benar-benar fokus."
"Jadi jangan sampai tim ini terombang-ambing dengan berita-berita opini."
"Kemudian baru bisa diungkap, kita apresiasi untuk itu," tambahnya.
Poengky kemudian membahas bagaimana temuan tim pencari fakta kala itu menemukan adanya kasus-kasus yang memiliki kaitan terhadap motif dendam pribadi.
"Kita pada waktu itu juga melihat ada probabilitas terkait kasus-kasus yang ditangani Novel," jelasnya.
Ia kemudian memberikan beberapa contoh kasus yang dapat menjadi alasan seseorang menyerang Novel Baswedan dengan alasan dendam pribadi.
"Kami melihat ada misalnya, keterangan-keterangan yang disampaikan oleh saksi, memang ada excessive abuse of force (penyalahgunaan kekuatan yang berlebihan) yang dilakukan waktu Beliau melaksanakan tugas," paparnya.
"Ada beberapa kasus misalnya kasus Buol, kasus Burung Walet, dan sebagainya."
"Bisa jadi kaitannya dengan dendam," sambung Poengky.
• Andrea Poeloengan Minta Publik Tak Asal Tebak Dalang Kasus Novel Baswedan: Kapolri Sudah Janji
Bandingkan Munir dengan Novel Baswedan
Kemudian Poengky lanjut membahas soal kemungkinan Novel Baswedan diserang karena dendam pribadi.
Menurutnya kemungkinan tersebut tetap ada.
Ia kemudian membandingkan Novel Baswedan dengan seorang aktivis HAM Munir Said Thalib yang tewas dibunuh menggunakan racun arsenik.
Poengky mengatakan hal tersebut bisa terjadi karena banyak orang yang memiliki dendam pribadi terhadap Munir.
"Artinya kalau dulu saya sampaikan pembanding misalnya almarhum Munir masih hidup," kata Poengky.
"Coba kalau melihat orang-orang yang di lapangan yang enggak suka dengan Munir tanpa disuruh oleh komandan atau atasan mereka pasti akan dengan senang hati kalau ada kesempatan bunuh Munir, pasti bunuh," imbuhnya.
Poengky melihat kemiripan antara kasus Munir dengan Novel Baswedan, dimana unsur dendam pribadi dapat terjadi.
Ia juga membantah pernyataan Novel Baswedan yang mengatakan bahwa tidak mungkin serangan kepada dirinya dilakukan atas dendam pribadi.
"Seperti itu, jadi enggak bisa simplify (disederhanakan) begitu," kata Poengky.
"Harus berdasarkan bukti-bukti, saksi-saksi yang cukup," lanjutnya.
• Penyerang Novel Baswedan Teriak Pengkhianat, Dewi Tanjung: Pelaku Masih Punya Nurani
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-4.10:
Novel Baswedan Bantah Kemungkinan Motif Dendam Pribadi
Setelah berjalan selama dua tahun, terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Penyidik Senior KPK Novel Baswedan akhirnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Menanggapi penangkapan pelaku penyerangan terhadap dirinya Novel Baswedan mengomentari hal tersebut dari dua sisi.
Dikutip dari video unggahan Kompastv, Jumat (27/12/2019), pertama Novel mengapresiasi langkah polisi karena berupaya melakukan penangkapan terhadap pelaku penyerangan dirinya.
"Di satu sisi saya melihat positif ketika ada upaya pengungkapan," kata Novel.

• Kekhawatiran Istri Novel Baswedan setelah Dua Pelaku Penyiraman Ditangkap: Menutupi Fakta Sebenarnya
Namun Novel juga turut mengomentari adanya motif yang dikatakan karena dendam pribadi.
Dirinya tidak percaya bahwa pelaku menyerang karena motif dendam pribadi.
"Tapi di sisi lain ketika dikatakan bahwa terkait dengan masalah pribadi dengan saya, saya kira ini lelucon apa lagi," kata Novel.
"Jadi apalagi kalau dibilang adanya dendam pribadi."
"Emang saya punya utang apa? Dan saya pikir akan lebih baik kalau saya bertemu dengan orangnya itu," tambahnya.
Meskipun curiga dengan motif tersebut, Novel mengatakan dirinya akan menunggu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh polisi.
"Saya enggak ingin komentar lebih jauh karena tentunya polisi sedang melakukan pemeriksaan, kita tentu harus menghormati," terangnya.
Novel lalu berpesan agar pemeriksaan pelaku harus tetap dilakukan sesuai tujuan awal yaitu mengungkap dalang utama di balik penyerangan dirinya.
"Cuma satu hal yang harus saya garis bawahi, jangan sampai objektivitas ditinggalkan," ujarnya.
Tak Kenali Pelaku
Mengenai identitas pelaku, Novel mengakui dirinya tidak mengenal kedua pelaku yang merupakan anggota Polri aktif.
Novel juga meyakini para anggota aparat keamanan tidak akan melakukan penyerangan terhadap dirinya.
"Saya kenal dengan banyak anggota, anggota Brimob, anggota TNI, yang saya yakin mereka rasanya enggak mungkin melakukan hal-hal yang seperti itu," tutur Novel.
Novel kemudian kembali menegaskan bahwa motif dendam pribadi tidak dapat diterima.
"Kalau dibilang dendam, dendam pribadinya dia atau dendam atasannya, saya kira enggak masuk akal," kata Novel.
"Saya enggak percaya kalau kemudian dianggap sebagai dendam pribadi, saya enggak percaya."
"Jadi saya di satu sisi saya ingin mengapresiasi, di sisi lain saya khawatir ada cerita lain," tambahnya.
Novel kemudian menyerahkan keterangan lebih lanjut kepada kuasa hukumnya.
"Tapi lebih lanjut saya akan lebih tepat kalau kuasa hukum saya yang menyampaikan," jelasnya.
• Pelaku Penyerangan Sebut Novel Baswedan Pengkhianat, Teriak sebelum Dibawa ke Mobil Polisi
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-3.50:
(TribunWow.com/Anung Malik)