Kasus Novel Baswedan
Bandingkan Novel Baswedan dengan Munir, Komisioner Kompolnas Sebut Ada Kemungkinan Dendam Pribadi
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti membantah pernyataan Novel Baswedan soal penyerangan tak mungkin dilakukan atas motif dendam pribadi
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Bandingkan Munir dengan Novel Baswedan
Kemudian Poengky lanjut membahas soal kemungkinan Novel Baswedan diserang karena dendam pribadi.
Menurutnya kemungkinan tersebut tetap ada.
Ia kemudian membandingkan Novel Baswedan dengan seorang aktivis HAM Munir Said Thalib yang tewas dibunuh menggunakan racun arsenik.
Poengky mengatakan hal tersebut bisa terjadi karena banyak orang yang memiliki dendam pribadi terhadap Munir.
"Artinya kalau dulu saya sampaikan pembanding misalnya almarhum Munir masih hidup," kata Poengky.
"Coba kalau melihat orang-orang yang di lapangan yang enggak suka dengan Munir tanpa disuruh oleh komandan atau atasan mereka pasti akan dengan senang hati kalau ada kesempatan bunuh Munir, pasti bunuh," imbuhnya.
Poengky melihat kemiripan antara kasus Munir dengan Novel Baswedan, dimana unsur dendam pribadi dapat terjadi.
Ia juga membantah pernyataan Novel Baswedan yang mengatakan bahwa tidak mungkin serangan kepada dirinya dilakukan atas dendam pribadi.
"Seperti itu, jadi enggak bisa simplify (disederhanakan) begitu," kata Poengky.
"Harus berdasarkan bukti-bukti, saksi-saksi yang cukup," lanjutnya.
• Penyerang Novel Baswedan Teriak Pengkhianat, Dewi Tanjung: Pelaku Masih Punya Nurani
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-4.10:
Novel Baswedan Bantah Kemungkinan Motif Dendam Pribadi
Setelah berjalan selama dua tahun, terduga pelaku penyiraman air keras terhadap Penyidik Senior KPK Novel Baswedan akhirnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Menanggapi penangkapan pelaku penyerangan terhadap dirinya Novel Baswedan mengomentari hal tersebut dari dua sisi.