Kasus Novel Baswedan
Pakar Hukum Pidana UI Sebut Sulit Ungkap Kasus Novel Baswedan: Bisa Saja Ini Bukan Pelaku Sebenarnya
Pakar Hukum UI Chudry Sitompul memprediksikan kasus Novel Baswedan akan sukar untuk dituntaskan, ia juga menyebut kemungkinan pelaku lain terlibat
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Pertama adalah memang spontanitas emosi, dan yang kedua adalah sengaja diucapkan kepada awak media.
"Ini suatu pertanyaan yang unik, yang artinya apakah ini sengaja diucapkan dalam konteks pertemuan dengan media," ujarnya.
"Ataukah itu memang tidak sengaja, dan merupakan luapan batin dari Beliau," imbuh Handoko.
Namun Handoko kemudian mengungkap fakta cara penyerangan yang dilakukan oleh pelaku.
Ia mengatakan apabila memang berasal dari motif pribadi, maka seharusnya ekspresi pelaku lebih emosional.
"Kalau saya perhatikan, untuk bisa seseorang menyiram dengan air aki yang kita definisikan bersama sebagai tindakan yang keji," kata Handoko.
Berdasarkan temuannya, Handoko menduga ada motif lain selain dendam pribadi yang mendorong pelaku untuk melakukan aksi penyiraman air keras.
"Harusnya ekspresinya lebih dari itu, yang artinya saya menduga, berasumsi bahwa ini bukan motivasi pribadi," kata Handoko.
"Tapi kalau bukan motivasi pribadi, dan sengaja mengucapkan kata pengkhianat, tentunya ini menjadi unik."
"Ketika kata itu diucapkan tentunya nantinya penegak hukum harus menggali lebih dalam siapa pengkhianatnya," tambahnya.
Handoko mengatakan selama belum ada informasi lebih lanjut dari polisi, ucapan tersebut masih bisa berarti apapun.
"Ini bisa sengaja diucapkan dan entah maunya apa, ataupun semata-mata luapan," katanya.
"Maka ini menjadi PR bagi kita semua untuk mengawal kasus ini," imbuh Handoko.
• Polisi Disebut Belum Tuntas Jelaskan Kasus Novel Baswedan yang Dianggap Jadi Percobaan Pembunuhan
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Berteriak