Kasus Novel Baswedan
Pakar Gestur Handoko Gani Ungkap Raut Penyerang Novel Baswedan yang Teriak Pengkhianat: Tak Dendam
Handoko Gani menilai tidak ada ekspresi yang menggambarkan bahwa pelaku dendam pada Novel Baswedan
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Penyerang Novel Baswedan angkat bicara soal aksinya.
Satu dari dua pelaku penyerangan mengaku tidak suka Novel Baswedan.
Pernyataan RB dilontarkan ketika dirinya digiring ke mobil polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).
• Saor Siagian Sebut Penyerang Novel Baswedan Memang Targetkan Mata: Mau Matikan Kariernya
"Saya gak suka nama Novel karena dia pengkhianat," kata RB dengan nada tinggi.
Setelah mengucapkan pernyataan tersebut, pelaku penyerangan Novel langsung dinaikkan ke mobil dan dibawa oleh Polisi.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam rilisnya menyebut bahwa motif penyerang Novel adalah karena dendam.
Menurut Neta S Pane, pelaku beraksi secara tunggal.
"Tujuannya karena merasa kesal dan dendam dengan ulah Novel, yang tidak dijelaskan yang bersangkutan kenapa dendam pada Novel," kata Neta S Pane melalui rilis yang diterima TribunnewsBogor.com, Jumat (27/12/2019).
Novel Baswedan sendiri masih menunggu proses selanjutnya setelah Mabes Polri menangkap dua pelaku penyiraman air keras.
"Saya tentu tidak bisa menilai saat ini, tapi saya akan menunggu proses lanjutannya," kata Novel Baswedan dikutip dari Kompas.com.
Novel sendiri merasa ada yang janggal dalam penetapan dua tersangka tersebut.
• Didebat Haris Azhar, Mantan Anggota TGPF Singgung Wakil Bupati Kebumen dalam Kasus Novel Baswedan
"Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?" ucap Novel.
Tanggapan Pakar Gestur
Melihat video pelaku penyerangan saat bicara tidak suka pada Novel, pakar ekspresi dan gestur Handoko Gani menyebut tidak ada raut emosi pada tersangka.
Dari video tersebut, Handoko Gani juga menilai tidak ada ekspresi yang menggambarkan bahwa pelaku dendam pada Novel.