Terkini Nasional
Soal KPK, Yenny Wahid: Orang Indonesia Itu Ditakut-takutin Aja Masih Nyolong, Apalagi Cuma Diingetin
Yenny Wahid angkat bicara soal Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 hingga Dewan Pengawas KPK.
Penulis: Vintoko
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid angkat bicara soal Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 hingga UU KPK hasil revisi.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Yenny Wahid saat menjadi narasumber dalam program Satu Meja The Forum yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (19/12/2019).
Mulanya, pembawa acara Budiman Tanuredjo menanyakan soal harapan Yenny Wahid tentang pimpinan KPK yang akan segera dilantik.

• Ali Ngabalin Sebut Dewan Pengawas KPK Manusia Separuh Dewa: Urusan Dunianya Sudah Selesai
Budiman Tanuredjo juga menanyakan apakah UU KPK hasil revisi yang sudah berjalan justru melemahkan KPK atau tidak.
"Memang kemudian UU KPK sudah berjalan, dan nanti 21 Desember akan dilantik pimpinan KPK yang baru, Dewas yang baru, apa yang Anda harapkan dengan kemunculan lembaga Dewas yang baru tetap tidak meredam progresivitas dari KPK untuk memberantas korupsi," tanya Budiman Tanuredjo.
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengatakan KPK merupakan lembaga yang berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia.
"Kalau ada anggapan bahwa KPK itu superbody, dan dianggap untouchable. Memang KPK sendiri sebuah lembaga tidak sempurna, tetapi di antara lembaga-lembaga yang lainnya kita melihat KPK yang masih tetap komit untuk melakukan penegakan hukum dalam hal bidang korupsi, pemberantasan korupsi," ujar Yenny Wahid.
Lebih lanjut, Yenny Wahid mengatakan KPK tidak pandang bulu saat memberantas korupsi.
Namun, kata Yenny Wahid, banyak masyarakat yang khawatir bila KPK semakin diperlemah dengan UU KPK yang baru.
"Kita melihat KPK adalah lembaga yang tidak terlihat secara kasat mata memilah-milah kasus mana yang akan diambil, semua bisa kena. Nah orang Indonesia itu, ditakut-takutin aja masih nyolong, apalagi cuma diingetin, kan kira-kira begitu," urai Yenny Wahid.
"Harus ada yang tetep ditakuti, kalau enggak, semau-maunya sendiri. Sekarang ini taringnya dicopot. Ini seolah-olah kita masih ada harimau di sana tetapi taringnya dicopot, kukunya dicopot, dia hanya bisa mengaum, tapi tidak bisa melakukan apapun," sambung dia.
• Artidjo Alkostar Digadang Jadi Dewan Pengawas KPK, Bamsoet: Semua Tahu Dia Hakim yang Lurus
Yenny Wahid berharap dengan pimpinan yang baru, KPK dapat terus menjalankan tugasnya dengan baik, yakni memberantas korupsi.
"Tapi bagaimanapun saya rasa, saya tetap berharap banyak pada pimpinan KPK yang baru. Kita jangan juga kemudian pesimistis, dan berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang bisa dipengaruhi oleh kekuatan politik manapun, bisa ditekan-tekan," ujar Yenny Wahid.
"Saya tetap berharap bahwa orang-orang yang menjadi pimpinan KPK itu tetap akan melaksanakan amanah dari publik, yaitu untuk memberantas korupsi dan bisa terbebas dari korupsi," imbuh dia.
Lihat videonya mulai menit 52:30:
Pelantikan Pimpinan KPK Periode 2019-2023
Dikutip dari Tribunnews.com, lima pimpinan KPK periode 2019-2023 rencananya akan dilantik pada Jumat (20/12/2019).
5 pimpinan KPK itu di antaranya ada nama Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, Alexander Marwata, dan Irjen (Pol) Firli Bahuri.
Irjen Firli Bahuri ditetapkan sebagai Ketua KPK periode 2019-2023.
Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain pelantikan itu, Jokowi akan mengumumkan 5 Dewan Pengawas KPK.
"Ada dari jaksa, ada dari mantan KPK, ada dari ekonom, ada dari akademisi, ada dari ahli pidana," ujar Jokowi dilansir melalui YouTube Sekertariat Presiden, Rabu (18/12/2019).
• Agus Rahardjo Beberkan Penyebab Belum Adanya OTT, karena UU KPK?
Ia menambahkan hingga saat ini nama-nama Dewan Pengawas KPK belum final karena akan diambil 5 nama dan Jokowi meminta untuk menunggu pengumuman selanjutnya.
"Nama-nama sudah masuk tapi belum kita finalkan karena hanya diambil 5. Namanya nanti ditunggu. Yang jelas nama-namanya yang baik," ungkapnya ketika berdialog dengan wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).
Dikutip dari Kompas.com, lima orang anggota Dewas KPK rencananya dilantik bersama dengan lima orang komisioner KPK 2019-2023 pada 20 Desember 2019.
"Ada hakim Albertine Ho, itu tapi belum diputuskan loh ya, Pak Artidjo, saya ingat tapi lupa, dan belum diputuskan," kata Jokowi sambil menambahkan nama Ketua KPK jilid 1 Taufiequerachman Ruki yang juga diusulkan se bagai calon anggota Dewan Pengawas.
Dewan pengawas merupakan struktur baru di KPK.
Keberadaan dewan pengawas diatur dalam UU KPK hasil revisi, yakni UU 19 Tahun 2019.
Ketua dan anggota dewan pengawas dipilih oleh Presiden melalui panitia seleksi.
Namun, untuk pembentukan dewan pengawas yang pertama kali ini, Presiden bisa menunjuk langsung.
Dewan pengawas bertugas, antara lain untuk mengawasi pelaksanaan tugas dan wewenang KPK, memberi izin penyadapan dan penyitaan, serta menyelenggarakan sidang untuk memeriksa adanya dugaan pelanggaran kode etik oleh pimpinan KPK. (TribunWow.com/Vintoko)