Breaking News:

Kabar Tokoh

Azyumardi Azra Duga Prabowo Ikut Jokowi Demi Sorotan Media, Bahas Cacatnya Demokrasi Indonesia

Azyumardi Azra menduga Prabowo mau bergabung dengan Jokowi untuk memuluskan rencananya maju lagi sebagai capres di tahun 2024

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube KOMPASTV
Azyumardi Azra menduga Prabowo mau bergabung dengan Jokowi untuk memuluskan rencananya maju lagi sebagai capres di tahun 2024 

TRIBUNWOW.COM - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menjelaskan dugaannya mengapa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya berpindah kubu dari oposisi menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

Azyumardi Azra menduga manuver Prabowo bergabung dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didasari oleh rencana untuk bertanding dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

Dikutip TribunWow.com, awalnya Azyumardi Azra mengatakan dirinya tidak memahami apa motif di balik langkah Prabowo yang setuju menerima tawaran menjadi Menhan Jokowi.

"Saya belum bisa memahami itu kenapa," kata Azyumardi Azra dalam acara 'SATU MEJA THE FORUM' KompasTv, Rabu (18/12/2019).

 

Bobby Nasution akan Temui Prabowo Subianto soal Pencalonan Walkot Medan, Gerindra: Bisa Mengusung

Ia kemudian menduga apa yang dilakukan oleh Prabowo adalah untuk mempersiapkan nanti di tahun 2024.

Karena menurut Azyumardi Azra dalam Pilpres 2024 dirinya memerlukan ekspos media.

"Ini mungkin juga dalam rangka 2024, karena kalau berada dalam pemerintahan maka ekspos media akan tetap ada," jelasnya.

Azyumardi Azra mengatakan Prabowo memilih pilihan yang paling rasional, karena apabila dirinya tidak bergabung dengan pemerintah, maka dirinya kemungkinan besar tidak akan lagi menjadi perhatian publik dan kehilangan pengaruhnya.

"Tapi kalau tidak ikut dalam pemerintahan, mungkin akan menghilang, jarang dikutip oleh media, tidak terekspos ke media," katanya.

"Tentu saja ini enggak menguntungkan untuk persiapan 2024," tambahnya.

Demokrasi Indonesia cacat

Kemudian Azyumardi Azra membahas soal rusaknya demokrasi di Indonesia.

Menurutnya saat ini demokrasi di Indonesia semakin menurun.

"Tapi memang kalau dilihat penilaian orang luar yang mengamati Indonesia, memang demokrasi Indonesia menurun, disebut sebagai demokrasi yang tidak lagi flawless, tidak lagi tanpa cacat," kata Azyumardi Azra.

"Malah disebut sebagai flaw democracy (demokrasi cacat)," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Azyumardi AzraPrabowo SubiantoJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved