Pilkada Serentak 2020
Hasil Survei Median di Pilkada Solo: Pemilih Muda Nilai Gibran Tak terkait Dinasti Politik
Ada perbedaan antara pemilih muda dengan pemilih tua dalam survei elektabilitas pemimpin Kota Solo?
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
"Nah kalau menurut saya, bagi kandidat ini harus melakukan cross strategy (strategi silang),"
"Bagi pak Purnomo yang kental sekali suasana rasionalitasnya, dia harus mampu menggaet pemilih muda dan milenial, supaya elektabilitas suaranya ada di angka 40 hingga 60 persen."
"Yaitu dengan gimick-gimick, pencitraan, serta mendekati anak-anak muda, itu mungkin pendekatan emosional," papar Rico.
Begitu pun sebaliknya, Gibran juga harus membuktikan dirinya kompeten dan harus terlepas dari bayang-bayang Jokowi apabila ingin menggaet pemilih tua.
Lihat video selengkapnya mulai menit ke 4.15:
• Lembaga Survei Median Sebut Gibran Rakabuming Raka Bisa Tingkatkan Elektabilitas dengan Hal ini
Dipilih berdasarkan Kedekatan Emosional
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam tayangan Kompas TV, Selasa (17/12/2019) mengatakan adanya perbedaan pemilih pada masing-masing konstituen.
Rico kemudian menjelaskan mengenai mekanisme dan faktor pengaruh dari pemilih.
Ia menuturkan, biasanya pemilih dipengaruhi sejumlah faktor ketika menjatuhkan pilihannya terhadap calon pimpinan daerah mereka.
"Nah kalau kita bicara sesuai teori perilaku pemilih, biasanya pemilih menjatuhkan pilihannya kombinasi antara dua hal,"
"Yaitu pilihan secara rasional dan pilihan emosional."
"Faktor rasional itu orang memilih karena menghitung nilai-nilai kompetensi seseorang. Pilihan secara emosional biasanya seseorang memilih berdasarkan faktor kedekatan," beber Rico.
Hal tersebut juga terjadi pada proses penilaian eletabilitas dua calon kandidat pemimpin Kota Solo ini.
Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming merupakan dua Bakal Calon Wali Kota Solo yang datang dari latar belakang berbeda.
Rico menyebut mereka juga dipilih responden berdasarkan faktor rasional dan emosional.
"Sebagian besar orang memilih pak Achmad Purnomo karena beliau dianggap berpengalaman, hampir separuhnya begitu," terang Rico.