Staf Khusus Presiden
Belva Devara Ungkap Alasan Jokowi Bolehkan Stafsusnya Rangkap Jabatan: Kami Jadi Lebih Peka
Stafsus Presiden Belvara mengatakan mengapa Jokowi memperbolehkan para Stafsusnya mempertahankan jabatan lama mereka
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Belva mengaku dirinya selalu siap untuk berhenti dari posisi Stafsus presiden, demi mempertahankan independensinya.
"Jadi kalau misalnya nanti ternyata kami tidak bisa memberikan masukan positif, kalau itu tidak didengar," kata Belva.
"Jangankan mengundurkan diri, kami pas pertama juga (tidak langsung menerima)," tegasnya.
Belva mengakui saat itu dirinya pertama kali dihubungi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk menjadi Stafsus presiden mendampingi Jokowi.
• Ini Alasan Presiden Jokowi Tunjuk 9 Anggota Wantimpres yang Sudah Resmi Dilantik
Video dapat dilihat di menit 6.40:
Belva Devara Sebut Tak akan Nikmati Gaji
Staf Khusus (Stafsus) Presiden Adamas Belva Syah Devara menyebut dirinya tak akan menikmati gaji yang diberikan negara tiap bulannya.
Hal ini bukan tanpa sebab, Belva berencana memberikan seluruh gajinya untuk program sosial yang ia bentuk.
Informasi ini ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @belvadevara, Selasa (10/12/2019).
• Sosok CEO Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Staf Khusus Presiden Jokowi, Pernah Masuk Forbes
Program sosial yang dibentuk Belva bernama Cipta Nyata yang bergerak pada bidang usaha.
Menurut keterangan yang ditulis Belva, Cipta Nyata akan memilih dua peserta tiap bulannya untuk mendapatkan bantuan biaya pengembangan UMKM sebesar Rp 20 juta.
"Ini bukan berupa pinjaman, melainkan murni 'grant' (pemberian) sebagai bantuan modal. Pada tahap awal, program ini akan berjalan selama enam bulan dan kemudian akan dievaluasi kembali," tulis Belva.
Program Cipta Nyata dibentuk Belva berdasarkan pengalaman pribadinya saat mendirikan aplikasi belajar Ruang Guru.
Saat itu Belva merasakan kesulitan dalam membangun usaha.
"Pengalaman ini menyadarkan saya sulitnya mendapatkan modal dan kurang tersedianya mentor dalam merintis usaha," tutur Belva.